Minggu, 17 Oktober 2010

FAUZI SIIN KEMBALI DI PERIKSA KAJARI KASUS KORUPSI 3,9 MILIAR RUPIAH UANG RAKYAT KERINCI


KERINCI:   


JAMBI - Penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jambi, kembali mengagendakan pemeriksaan Fauzi Si’in, mantan Bupati Kerinci. Saat ini, Kejati Jambi tengah berupaya merampungkan berkas tersangka kasus dugaan korupsi dana APBD Kerinci tahun 2008 senilai Rp 3,9 miliar tersebut.
Sebelum pemeriksaan mantan bupati dua periode ini, penyidik kembali melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, untuk menambah keterangan. Ini dikatakan Ramli Taha, penasehat hukum Fauzi Si’in di Kejati Jambi, kemarin (14/10). “Saat ini penyidik masih merampungkan pemberkasan. Penyidik juga akan melakukan sejumlah pemeriksaan, salah satunya terhadap klien saya (Fauzi Si’in, red),” jelas Ramli.
Ramli tidak bisa memastikan kapan pemeriksaan tersebut dilakukan. Pemeriksaan terhadap kliennya akan dilakukan dalam waktu dekat ini. "Mengenai jadwalnya, itu sepenuhnya kewenangan penyidik," katanya. “Kita siap memenuhi panggilan, jika sewaktu-waktu penyidik membutuhkan keterangan,” tambahnya.
Sekretaris Peradi Jambi ini mendorong agar penyidik segera menuntaskan penanganan kasus segera tuntas. Tujuannya agar tidak menimbulkan kesan-kesan negatif di tengah masyarakat, apalagi belakangan ini sering terjadi aksi demo yang salah satunya mempertanyakan penanganan kasus ini. "Saya berharap kasusnya segera dituntaskan, dan ditingkatkan ke pengadilan," bebernya.
Apakah jaminan pengembalian kerugian negera sudah disetujui? Ramli mengatakan pihaknya telah menyiapkan hal tersebut. Jaminan yang akan diberikan bukan dalam bentuk uang tunai, melainkan aset. "Sudah kita siapkan, sampai saat ini masih dalam proses," jelasnya.
Dalam kasus ini penyidik Kejati Jambi juga telah menetapkan Syamsurizal, mantan bendahara pengeluaran Setda Kabupaten Kerinci, dan Sukur Kelabrajo (SKB), selaku mantan kuasa pengguna anggaran, sebagai tersangka.

ZUMI ZOLA KADER YANG PALING POPULER KENAPA DI KERINCI BUKAN KADER PAN YANG MAJU ??

KERINCI:
Bentuk Tim Pemenangan di 11 Kecamatan di Tanjabtim
MUARASABAK - Ketua DPW PAN Provinsi Jambi akan all out mendukung Zumi Zola maju pada Pemilukada Tanjab Timur. Kemarin (15/10), adik kandung Zulkifli Nurdin itu turun langsung ke Tanjab Timur membentuk tim pemenangan Zumi Zola, yang juga keponakannya itu, di 11 kecamatan di Tanjab Timur.

Hazrin memberikan tempo waktu selama tiga hari kepada 11 orang koordinator bagi tiap-tiap kecamatan. Mereka berasal dari pengurus PAN, yang kini duduk di kursi parlemen Tanjabtim berjumlah 11 orang. Untuk wilayah Muarasabak Barat dikoordinir oleh Romi Hariyanto yang saat ini menjabat sebagai ketua DPRD Tanjab Timur. Lalu untuk wilayah Sabak Timur dikoordinir oleh Yudi Heriyanto, Ketua Komisi B DPRD Tanjab Timur.
Sembilan koordinator lainnya, yaitu Ma’ruf (Geragai), H. Robby (Mendahara Ilir), Ambo Tang (Nipah Panjang), Budiadi (Rantau Rasau), Gusrianto (Berbak), dan Ridwan (Mendahara Ulu). Kemudian Jamil Akbar (Dendang), Agus Rama (Sadu), dan Habibah (Kuala Jambi).
Kepada 11 koordinator tersebut, Hazrin menginstruksikan dalam tempo tiga hari sudah mampu merekrut minimal 100 orang untuk mensolidkan kekuatan di tiap-tiap titik di kecamatan. Hazrin juga mengingatkan agar dalam pelaksanaannya nanti, tim yang bergerak dan bekerja harus kenal betul wilayah yang akan dimasuki. Sehingga tidak salah masuk ke wilayah basis kekuatan massa lawan.
“Tolong nanti jangan salah masuk kamar. Masuk ke wilayah orang lain.” ujar Hazrin. Pada kesempatan itu, Romi sempat meminta diberi tempo lima hari untuk merekrut dan membentuk tim itu. Namun, ditolak Hazrin. “Itu kan mudah, tidak perlu harus lebih dari tiga hari.” kata Hazrin saat dikonfirmasi Jambi Independent.
Dia juga membeberkan hasil survei yang telah dilakukan Jambi Polling Centre (JPC), Zumi Zola berada pada peringkat teratas,  atau unggul dari kandidat lainnya. Sedangkan survei untuk pendamping Zumi Zola, baru dimulai kemarin (15/10). “Survei untuk wakil pendamping Zumi dimulai hari ini (kemarin, red). Dan hasilnya akan diketahui pada 23 Oktober nanti,” terangnya.
Setelah mengetahui hasil survei calon wakilnya tersebut, keeseokan harinya, pada 24 Oktober, Zumi Zola dan pasangannya akan mendaftar ke KPUD Tanjab Timur. Menurut jadwal, KPUD Tanjab Timur mulai membuka pendaftaran cabu-cawabup pada tanggal 24 Oktober nanti.
Menurut Hazrin, selain diusung PAN yang memiliki 12 kursi di DPRD Tanjabtim, Zumi Zola juga sudah melakukan kesepakatan koalisi dengan PDK yang saat ini punya dua kursi di Parlemen Tanjabtim.

UJI KEKUATAN LANDASAN BANDARA DENGAN PESAWAT HERCULES

KERINCI:
Target Uji Coba Tahun Depan
Pekerjaan Bandara Muarabungo masih terus dikerjakan. Saat ini sedang dikerjakan proses pengerasan jalan yang nantinya digunakan untuk landasan pacu pesawat. Target penyelesaian landasan akan tercapai akhir tahun 2010. Sedangkan bangunan bandara diperkirakan akan selesai April 2011.

“Kini masih tahapan pengerasan untuk rute landasan pesawat,” kata Zulfikasr Achmad, Bupati Muarabungo saat sidak, kemarin (16/10). “Panjang pengerasan landasan yakni 1.350 meter. Sisa sepanjang 70 meter akan dikerjakan tahun depan,” tambahnya.
Targetnya, April tahun depan, sudah bisa dilakukan uji coba. Uji coba dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan landasan yang dibuat sepanjang 1.420 meter. “Begitu landasan selesai, kita akan uji terlebih dahulu untuk mengetahui kualitas pekerjaan. Kita tidak ingin pekerjaan yang asal jadi,” tegasnya didampingi sejumlah anggota dewan, dan beberapa kepala dinas.
Bupati akan menguji kualitas landasan dengan mendaratkan pesawat Hercules di landasan tersebut. “Biar kelihatan landasan itu baik atau tidak, kita pakai pesawat ekstra,” ujar Bupati.
Inspeksi mendadak (sidak) dilakukan bupati bersama ketua DPRD Mahili, Kepala Dinas Perhubungan Sarirurdin, sekitar pukul 11.00, kemarin (16/10). Dalam kunjungan itu diketahui pekerjaan bandara sudah ada kemajuan.

AYAH DAN KAKAK BERLOMBA MEMPERKOSA HINGGA GADIS ABG TERSEBUT DEPRESI

KERINCI:

ilustrasi
PANGKAL PINANG Tragis nasib ABG yang baru duduk di SLTP ini. Ia harus mengalami depresi setelah digauli bapak kandungnya. Bahkan, kakak tirinya pun ikut melakukan aksi amoralnya.

Sebut saja ia Kenanga (14). Kejadian tragis ini bermula di bulan Ramadhan kala Kenanga yang ingin merayakan Lebaran dengan baju baru mengunjungi bapak kandungnya yang ada di Desa Permis.

Kedatangan Kenanga pada September lalu sudah menjadi perjalanan dan kunjungan rutin. Hampir setiap tahun, tepatnya empat tahun terakhir setelah kedua orangtuanya berpisah, Kenanga mengunjungi sang ayah untuk meminta uang sekadar beli baju buat Lebaran.

Namun, tahun ini menjadi tahun terakhir bagi Kenanga menemui sang ayah. Kejadian yang menimpanya membuat ia harus dirawat selama tiga malam di RSJ Sungailiat karena depresi yang dia alami.

Peristiwa itu tepatnya terjadi pada 5 September sekitar pukul 01.30 dini hari. Kenanga yang sedang tidur dibangunkan oleh ayahnya, MH (54), dan diajak ke hutan yang berjarak lebih kurang 100 meter dengan waktu lebih dari 10 menit. Di hutan itulah Kenanga diperkosa.

"Malem-malem ku dibangun, diajak ke hutan dak jauh dari rumah. Di hutan itulah ayah maksaku, ku diancam," ungkap Kenanga ketika dimintai keterangan di SPK Polda Bangka Belitung, Sabtu (16/10/2010), didampingi penasihat hukum Hendra, Hellyda Atika, dan Adhystia.

Setelah selesai menyalurkan hasratnya, Kenanga pun diajak pulang oleh sang ayah dan masih sempat diajak sahur.

Berdasarkan pengakuan Kenanga, bukan MH saja yang telah melakukan pemerkosaan terhadap, melainkan juga Ar (24), kakak tiri korban. Ar telah melakukan hal yang sama satu hari sebelum ia digauli sang ayah kandung.

Malam Sabtu, ketika ia masih menonton TV sekitar pukul 21.00, ia didekati kakak tirinya dan dipaksa melakukan hubungan intim. Namun, Kenanga tidak menceritakan kejadian tersebut.

Hendra, kuasa hukum keluarga Kenanga, mengatakan bahwa tadi malam penangkapan terhadap pelaku telah dilaksanakan.

"Tadi malam kami menemani klien kami, Kenanga, untuk menunjuk pelaku dan langsung diadakan olah TKP. Kenanga yang masih ingat tempat kejadian perkara langsung menunjukkan tempat kejadian yang menimpanya," ungkap Hendra.

Hendra juga menambahkan bahwa kedua pelaku sudah diamankan di Polda Bangka Belitung. Akan tetapi, pelaku masih tidak mengakui jika ia telah menodai putri kandungnya.

KEJAKSAAN AGUNG PELANGGAR HAM TERBERAT DI INDONESIA

KERINCI:
Penegakan HAM

Sabrina Asril
Korban pelanggaran HAM peristiwa G 30 S PKI Tahun 1965-1966 bersatu dengan korban pelanggaran HAM lainnya menuntut SBY segera menindaklanjuti kasus-kasus HAM masa lampau dan.
JAKARTA,  Memasuki setahun pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono, rupanya penegakan hak asasi manusia tak juga menunjukkan kemajuan. Di antara aparat penegak hukum pemerintah, lembaga Kejaksaan Agung-lah yang dinilai terparah dan tak menunjukkan perubahan. Demikian disampaikan Kepala Divisi Pemantauan Impunitas dan Pemenuhan Hak Korban Kontras Yati Andriani, Minggu (17/10/2010), dalam aksi unjuk rasa bertema "Pasar Lupa dan Transaksi Politik" di depan Istana Negara, Jakarta.
Menurut Yati, hampir semua lembaga penegak hukum di Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah untuk segera menindaklanjuti kasus-kasus HAM yang sudah lalu. Ada empat lembaga yang berperan penting dalam pengusutan tragedi-tragedi HAM ini, yaitu Kejaksaan Agung, Kementerian Hukum dan HAM serta Kemenkopohukam, dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). "Jaksa Agung yang baru nantinya harus yang berani untuk punya komitmen penyidikan HAM berat," ujar Yati.
Selanjutnya, Kementerian Hukum dan HAM harus mampu mendorong kasus-kasus pelanggaran HAM. "Menkopolhukam harus bisa berkoordinasi di bidang penegakan HAM. Tapi, kalau dilihat dari gaya kepemimpinan sekarang, saya ragu kasus-kasus HAM bisa diperhatikan," kata Yati.
Di antara empat lembaga yang disebut di atas, Kejaksaan Agung yang memiliki rapor paling merah dalam menegakkan HAM. "Kejagung tidak pernah mencari solusi dan terus bolak-balik melimpahkan berkas ke Komisi Nasional HAM. Padahal, mandatnya jelas untuk penyelidikan HAM masa lampau," Yati menuturkan dan memberikan contoh salah satu berkas kasus yang tertahan di Kejaksaan Agung adalah kasus Talangsari (1989).
Di peringkat kedua terburuk dalam menegakkan HAM, menurut Yati, adalah DPR. "Kalau di DPR bisa satu kata untuk dorong penyelenggaraan kasus HAM berat, pasti bisa. Tapi ini ada praktik transaksi politik sehingga tidak peduli lagi dengan kasus-kasus pelanggaran HAM," tandasnya.
Ia pun memperingatkan kalau sampai pemerintah tak juga menyikapi hal ini, tak kecil kemungkinan kasus Susilo Bambang Yudhoyono di Belanda yang dilaporkan melakukan pelanggaran HAM saat konflik Republik Maluku Selatan (RMS) bisa kembali terulang. "Contoh pak SBY ke Belanda kena kasus sangat mungkin kalau dia tidak mau menyelenggarakan pengadilan yang adil dalam kasus HAM," ujar Yati.
Kasus-kasus HAM yang kini mandek, yakni kasus penghilangan dan penculikan paksa pada tahun 1997-1998, Tragedi 1965/1966, kasus Tanjung Priok (1984), kasus Talangsari (1989), kasus Trisakti (1998), kasus Semanggi I dan II (1988-1999), dan teranyar kasus pembunuhan Munir (2004).

INDONESIA BERPELUANG RAIH 4 GELAR

KERINCI:
Indonesia Terbuka Grand Prix Gold

DJARUM
Ganda campuran Indonesia, Fran Kurniawan dan Pia Zabadiah
Kecuali sektor tunggal putri, Indonesia punya peluang besar untuk membawa pulang empat gelar juara dari turnamen Indonesia Terbuka Grand Prix Gold 2010. Pasukan "Merah Putih" berada dalam situasi yang menguntungkan untuk meraih trofi tunggal putra, ganda putra, ganda putri dan ganda campuran.

Ya, dari hasil perebutan tiket perempat final yang berlangsung di Stadion Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur, Kamis (14/10/10), sektor tunggal putri nyaris tak memiliki harapan. Pasalnya, hanya Maria Febe Kusumastuti yang lolos, setelah unggulan dua ini mengalahkan rekan senegaranya, Siti Anida Lestari Qoryatin. Adriyanti Firdasari, yang menjadi unggulan pertama, gagal melewati hadangan pemain Taiwan, Chen Hsiao Huan.

Namun di empat sektor lainnya, Indonesia meraih kesuksesan yang cukup membanggakan. Di tunggal putra, hanya dua pemain asing yang bakal jadi sandungan, yaitu unggulan ketujuh dari China Du Pengyu, serta pemain Malaysia Liew Daren. Du Pengyu akan menjadi lawan unggulan pertama Taufik Hidayat, sedangkan Liew Daren bertemu Alamsyah Yunus. Jika Taufik dan Alamsyah menang, maka tunggal putra sudah pasti menjadi milik tuan rumah.

Mirip tunggal putra, di sektor ganda putra pun Indonesia punya kans besar untuk menjadi juara. Yang penting, di perempat final besok, Andhika Anhar/Hendra Setyo Nugroho dan Hendra Aprida Gunawan/Flandi Limpele bisa menyingkirkan lawannya dari luar negeri. Andhika/Hendra menghadapi unggulan ketiga dari Malaysia Goh Wei Shem/Teo Kok Siang, sedangkan Hendra AG/Flandi yang merupakan unggulan kelima, menantang unggulan keempat dari Taiwan, Liao Min Chun/Wu Chun Wei.

Dari sektor ganda putri, tugas untuk "memerangi" musuh dari luar negeri ada di pundak unggulan kedua Anneke Feinya Agustine/Annisa Wahyuni (lolos setelah mengalahkan rekannya di Pelatnas Cipayung, Shendy Puspa Irawati/Nitya Krishinda Maheswari), serta unggulan ketiga Komala Dewi/Keshya Nurvita Hanadia. Bila Anneke/Annisa bisa menang atas pemain Malaysia Hoo Vivian Kah Mun/Lim Yin Loo dan Komala/Keshya mampu melewati hadangan pasangan China Luo Ying/Luo Yu, maka akan terjadi all-Indonesian semifinal--berarti gelar ganda putri milik Indonesia.

Untuk sektor ganda campuran, hanya satu pemain luar negeri yang memberikan ancaman, yaitu Ong Jian Guo/Chong Sook Chin. Unggulan keempat dari Malaysia ini lolos ke babak delapan besar setelah menang 21-14, 13-21, 21-12 atas pasangan China, Liu Xiaolong/Bao Yixin.

Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir akan menjadi mesin penghancur Indonesia untuk memastikan diri menjadi juara ganda campuran. Sebab, unggulan keenam ini yang akan menjadi lawan Ong/Chong. Jika menang, maka pasangan yang diproyeksikan untuk tampil di Asian Games XVI bulan November tersebut akan bertemu pemenang duel sesama pemain Indonesia, Fran Kurniawan Teng/Pia Zebadiah Bernadet (unggulan 2) vs pemain veteran yang lolos dari kualifikasi, Tri Kusharjanto/Minarti Timur.

GELAR GANDA CAMPURAN MILIK INDONESIA

KERINCI:
Indonesia Terbuka Grand Prix Gold

Ilustrasi bulu tangkis.
 Pasangan Pelatnas Cipayung, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, memastikan Indonesia meraih gelar nomor ganda campuran Indonesia Terbuka Grand Prix Gold 2010. Keberhasilan unggulan keenam ini menaklukkan unggulan 4 dari Malaysia, Ong Jian Guo/Chong Sook Chin, dengan straight 21-18, 22-20 di Stadion Palaran, Samarinda, Jumat (15/10/10), menciptakan all-Indonesian semifinal.

Di babak empat besar turnamen berhadiah 120.000 dollar AS ini, Sabtu (16/10/10), Tontowi/Liliyana bertemu rekannya dari Cipayung, Fran Kurniawan Teng/Pia Zebadiah Bernadet. Unggulan kedua ini lolos setelah menang tanpa bertanding atas pasangan veteran yang lolos dari kualifikasi, Tri Kusharjanto/Minarti Timur.

Pada partai perempat final lain, pasangan Mochamad Delynugraha/Richi Puspita Dili membuat kejutan dengan menyingkirkan unggulan ketiga dari Cipayung, Muhammad Rizal/Debby Susanto. Dalam duel berdurasi 39 menit, Delynugraha/Richi menang 11-21, 21-16, 22-20. Selanjutnya, mereka akan bertemu pemenang duel antara sesama pemain non-Pelatnas, Hendra Aprida Gunawan/Vita Marissa (unggulan 1) vs Markis Kido/Lita Nurlita (unggulan 7).

China jadi ancaman di ganda putri

Dari sektor ganda putri, Indonesia telah menyingkirkan satu pesaing dari luar negeri.Unggulan kedua Anneke Feinya Agustine/Annisa Wahyuni berhasil melewati hadangan pasangan Malaysia Hoo Vivian Kah Mun/Lim Yin Loo, yang ditaklukkan dengan straight set 21-7, 21-16.

Namun di semifinal, pasangan Pelatnas Cipayung ini kembali mendapat tugas untuk melawan pasangan dari China, Luo Ying/Luo Yu, yang menyingkirkan unggulan ketiga Komala Dewi/Keshya Nurvita Hanadia dengan 21-13, 15-21, 21-18. Pasangan China tersebut bisa menjadi ancaman bagi tuan rumah.
Jika Anneke/Annisa menang, maka Indonesia pun memastikan diri meraih gelar di sektor ganda putri. Pasalnya, pada partai semifinal lainnya bertemu sesama pemain Indonesia, unggulan utama Meiliana Jauhari/Greysia Polii vs Vita Marissa/Nadya Melati.

MARIA FEBE KE SEMI FINAL

KERINCI:
Indonesia Terbuka Grand Prix Gold 2010

Maria Febe Kusumastuti
Maria Febe Kusumastuti memberikan sedikit harapan bagi pecinta bulu tangkis di Tanah Air, untuk meraih gelar tunggal putri Indonesia Terbuka Grand Prix Gold 2010. Satu-satunya pemain Indonesia yang tampil di perempat final turnamen berhadiah 120.000 dollar AS tersebut berhasil melewati satu hadangan berat, ketika menang 21-17, 21-13 atas pemain China Zhou Hui, Jumat (15/10/10) di Stadion Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur.

Di semifinal besok, unggulan kedua dari Pelatnas Cipayung ini bertemu Ratchanok Inthanon. Pemain Thailand ini menyegel tiket babak empat besar setelah menang straight set 21-18, 21-18 atas unggulan ketiga dari Taiwan Tai Tzu Ying.

Memang, sektor tunggal putri berada dalam kondisi kritis karena hanya tertumpu kepada Maria Febe. Beberapa pemain yang diharapkan bisa mempersembahkan gelar di rumah sendiri, sudah lebih dulu tersingkir di babak-babak awal, termasuk unggulan utama Adriyanti Firdasari, yang terjegal di babak kedua.

Firda, yang lebih dulu mengalahkan pemain Indonesia lainnya, Renna Suwarno, di babak pertama, gagal melewati hadangan pemain Taiwan, Chen Hsiao Huan. Meskipun sudah berjuang keras, Firda akhirnya menyerah 22-20, 17-21, 13-21 dari Chen, yang akan menghadapi unggulan kedelapan dari Singapura, Zhang Beiwin, untuk memperebutkan tiket semifinal.

Partai perempat final lainnya juga mempertemukan pemain Singapura dan Taiwan. Unggulan keempat Cheng Shao Chieh (Taiwan) akan menghadapi Chen Jiayuan. Pemenang duel ini bertemu Chen atau Zhang.

HAYOM LOLOS BERTEMU MALAYSIA

KERINCI:
Indonesia Terbuka Grand Prix Gold 2010


Dionysius Hayom Rumbaka
 Dionysius Hayom Rumbaka mendapat tugas untuk menjegal pemain asing dalam turnamen Indonesia Terbuka Grand Prix Gold 2010. Pemain Pelatnas Cipayung ini menjadi harapan untuk terciptanya all-Indonesian final jika pada semifinal besok dia mampu menaklukkan pemain Malaysia, Liew Daren, yang lolos setelah mengalahkan pemain Indonesia, Alamsyah Yunus.

Hayom yang ditempatkan sebagai unggulan kelima meraih tiket babak empat besar setelah mengalahkan mantan pemain pelatnas, Tommy Sugiarto. Dalam duel berdurasi 58 menit di Stadion Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (15/10/2010), Hayom menang 21-19, 14-21, 21-13.

Pada babak perempat final sektor tunggal putra ini, Indonesia mendapat tantangan dari dua pemain asing. Selain Liew, ada juga unggulan ketujuh dari China, Du Pengyu. Namun, langkah Du Pengyu sudah terhenti karena dia tak mampu mengalahkan unggulan pertama yang juga masih menjadi pemain tunggal terbaik di Indonesia, Taufik Hidayat.

Pada semifinal, Sabtu (16/10/2010), Taufik akan menghadapi pemain PB Djarum Kudus, Andre Kurniawan Tedjono. Unggulan keenam yang juga pernah menghuni pelatnas ini lolos setelah menang straight set 21-15, 21-15 atas Ary Trisnanto.
Dengan demikian, Indonesia sudah pasti menempatkan satu wakil pada babak final turnamen berhadiah 120.000 dollar AS ini.

LILIYANA / TANTOWI MASIH EMOSIONAL

KERINCI:
Jelang Asian Games 2010


Liliyana Natsir (kanan), ketika masih berpasangan dengan Nova Widianto.
Liliyana Natsir mengakui, persiapannya bersama Tontowi Ahmad, untuk menghadapi Asian Games XVI di Guangzhou, China, 12-27 November, belum maksimal. Menurutnya, faktor non-teknis yang masih perlu dibenahi, terutama pada Tontowi.

Selain pergerakan kaki (footwork) yang masih harus dipercepat, menurut Liliyana, Tontowi mempunyai kekurangan dalam mengontrol permainan karena sering emosional.

"Sebagai pemain muda, harus dimaklumi kalau dia semangatnya menggebu-gebu, tapi akibatnya jadi kurang kontrol dalam pertandingan," jelas Liliyana, Jumat (15/10/10) di Samarinda.

Meski demikian, Liliyana yakin, secara mental Tontowi mampu menghadapi tugas berat membela negara di Asian Games. Apalagi, mereka juga sudah pernah menyabet gelar di Macau Terbuka Grand Prix Gold awal bulan lalu, serta runner-up di Taiwan Terbuka Grand Prix Gold (sepekan setelah juara di Macau).

Tontowi  dipastikan memperkuat tim Asian Games Indonesia setelah PB PBSI memutuskan mencoret pasangan Liliyana sebelumnya, Nova Widianto, dari daftar pemain. Karena itulah, Tontowi dipasangkan dengan Liliyana dalam turnamen Indonesia Terbuka Grand Prix Gold 2010 yang berlangsung di Samarinda, Kalimantan Timur.

Pasangan ini menunjukkan penampilan yang membanggakan. Mereka masih bertahan dan sekarang meraih tiket semifinal, usai mengalahkan pasangan Malaysia Ong Jian Guo/Chong Sook Chin dengan 21-18, 22-20.

Kemenangan Tontowi/Liliyana ini juga memastikan Indonesia meraih gelar sektor ganda campuran. Sebab, terjadi all-Indonesian semifinal pada turnamen berhadiah 120.000 dollar AS ini

KIDO/LITA BIKIN KEJUTAN

KERINCI:
Indonesia Terbuka Grand Prix Gold 2010


Markis Kido
 Ganda campuran Markis Kido/Lita Nurlita membuat kejutan di arena Indonesia Terbuka Grand Prix Gold 2010, Jumat (15/10/10). Pada laga babak perempat final di Stadion Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur, unggulan ketujuh ini menyingkirkan Hendra Aprida Gunawan/Vita Marissa.

Kido/Lita, yang terbilang pasangan baru, tak memerlukan waktu yang lama untuk mengalahkan unggulan utama tersebut. Mereka hanya butuh waktu 24 menit untuk meraih kemenangan 21-17, 21-14, dan meraih tiket semifinal turnamen berhadiah 120.000 dollar AS ini.

Di babak empat besar besok, Kido/Lita menghadapi pasangan non-unggulan Mochamad Delynugraha/Richi Puspita Dili, yang mengalahkan unggulan ketiga dari Pelatnas Cipayung, Muhammad Rizal/Debby Susanto. Peluang Kido/Lita untuk memenangkan partai semifinal tersebut sangat terbuka lebar, meskipun calon lawannya juga punya potensi menghadirkan kejutan.

Untuk sektor ganda campuran ini, Indonesia sudah memastikan diri meraih gelar juara karena tercipta all-Indonesian final. Kepastian itu berkat keberhasilan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, yang mengalahkan satu-satunya pasangan luar negeri asal Malaysia, Ong Jian Guo/Chong Sook Chin, dengan 21-18, 22-20.

Dari nomor ganda putra, Indonesia gagal membendung dua pasangan luar negeri. Setelah Hendra AG/Flandi Limpele (unggulan 5) gagal mengalahkan pasangan Taiwan yang merupakan unggulan keempat, Liao Min Chun/Wu Chun Wei, kini giliran Andhika Anhar/Hendra Setyo Nugroho, yang harus mengakui kehebatan pasangan Malaysia Goh Wei Shem/Teo Kok Siang. Dalam pertarungan selama 28 menit, Andhika/Hendra menyerah 19-21, 14-21.

Dengan demikian, Indonesia mendapat ancaman serius dari Taiwan dan Malaysia, dalam tekadnya untuk meraih gelar juara ganda putra. Tugas berat menanti unggulan utama Yonathan Suryatama Dasuki/Rian Sukmawan serta unggulan kedua Mohammad Ahsan/Bona Septano. Jika ingin membuat all-Indonesian final, maka besok Yonathan/Rian harus kalahkan Goh/Teo, dan Ahsan/Bona wajib menjegal Liao/Wu.

Untuk sektor tunggal putri, pemain Singapura Zhang Beiwin, berhasil menahan laju pemain Taiwan, Chen Hsiao Huan. Zhang, yang merupakan unggulan delapan, menang straight set 21-18, 21-13 atas Chen, yang kemarin mengalahkan unggulan utama dari Indonesia, Adriyanti Firdasari.

Di semifinal nanti, Zhang kembali menghadapi pemain Taiwan, Cheng Shao Chieh. Unggulan keempat ini lolos setelah menang dua set langsung 21-9, 21-14 atas pemain Singapura, Chen Jiayuan.

Indonesia juga memiliki satu wakil yang bakal tampil di semifinal. Harapan itu tertumpu pada pemain Pelatnas Cipayung, Maria Febe Kusumastuti, yang menang 21-17, 21-13 atas pemain China Zhou Hui. Maria Febe akan ditantang pemain Thailand, Ratchanok Inthanon.

PEMAIN 16 TAHUN SINGKIRKAN MARIA FEBE

KERINCI:
Indonesia Terbuka Grand Prix Gold 2010


Maria Febe Kusumastuti
 Indonesia harus melupakan impian untuk merebut gelar tunggal putri di kandang sendiri. Pasalnya, Maria Febe Kusumastuti, yang menjadi satu-satunya harapan, gagal melangkah ke final Indonesia Terbuka Grand Prix Gold 2010.

Pada pertandingan semifinal di Stadion Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu (16/10/2010), unggulan kedua yang bernaung di bawah atap Pelatnas Cipayung tersebut menyerah 17-21, 21-16, 17-21 dari pemain yunior Thailand, Ratchanok Inthanon. Hasil ini juga membuat Maria Febe gagal melakukan revans atas lawannya yang baru berusia 16 tahun itu. Ia juga kalah tahun lalu di Vietnam dengan hasil straight set.

Kegagalan Maria Febe semakin menenggelamkan reputasi tunggal putri Indonesia yang dulu sangat disegani pemain dari negara mana pun. Bagaimana tidak, di saat Indonesia masih tetap mengandalkan muka-muka lama seperti Maria Febe, Adriyanti Firdasari, dan Maria Kristin Yulianti (bahkan Firda dan Maria Kristin sudah tersingkir pada babak awal), negara "kecil" yang tidak memiliki tradisi bagus di bulu tangkis justru sudah menghasilkan pemain andalan untuk masa depan.

Ya, dari penampilan Inthanon, yang baru saja menyabet gelar juara dunia yunior 2010 di Meksiko beberapa waktu lalu, terlihat jelas bahwa Thailand sudah punya satu modal di sektor tunggal putri yang siap menembus dominasi China. Sementara itu, bagi Indonesia, mimpi untuk mendapatkan pengganti Susi Susanti dan Mia Audina belum juga menjadi kenyataan.

Pada babak final besok, Inthanon akan menghadapi pemenang antara unggulan kedelapan dari Singapura, Zhang Beiwin, atau unggulan keempat dari Taiwan, Cheng Shao Chieh.

TANTOWI/LILIYANA CAPAI FINAL

KERINCI:
Indonesia Terbuka Grand Prix Gold 2010


Ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir.
 Ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir mencapai final ketiga dari tiga turnamen yang mereka ikuti setelah menundukan sesama ganda pelatnas, Fran Kurniawan/Pia Zebadiah, pada semifinal Indonesia Terbuka Grand Prix Gold 2010, Sabtu (16/10/2010).

Pada partai pembuka semifinal di Stadion Palaran, Samarinda, Tontowi/Liliyana yang menjadi unggulan keenam mengalahkan unggulan kedua, Fran Kurniawan/Pia Zebadiah, 21-11, 25-23. Sebelumnya, pasangan tersebut meraih gelar di Macau dan runner-up di Taiwan GP Gold 2010.

"Mudah-mudahan bisa mengulang kesuksesan di Macau, menjadi juara," kata Liliyana yang bersama Tontowi akan mewakili Indonesia di Asian Games, bulan depan.
Kesuksesan Tontowi/Liliyana ini juga memberikan secercah harapan bahwa Indonesia sudah punya pengganti Nova Widianto/Liliyana Natsir. Konsistensi Tontowi/Liliyana bisa menguak harapan untuk menyabet medali di Asian Games.

Pada babak final, Minggu (17/10/2010), mereka akan menghadapi pemenang antara Markis Kido/Lita Nurlita dan Mochamad Delynugraha/Richi Puspita Dili yang tampil pada partai keempat, Sabtu.

Anneke/Annisa kandas

Sementara itu, pasangan putri, Anneke Feinya Agustine/Annisa Wahyuni, gagal mengatasi permainan ganda China, Luo Ying/Luo Yu, sehingga kandas pada babak semifinal. Pasangan unggulan kedua itu kalah dua game langsung, 14-21, 18-21.

"Mereka lebih dulu menekan sehingga kami tertekan terus," ujar Annisa seusai pertandingan.

Sementara itu, Anneke Feinya yang banyak melakukan kesalahan sendiri dalam pertandingan tersebut mengaku kesulitan memperkirakan arah kok sehingga kerap salah langkah.

Anneke/Annisa sempat memimpin 17-13 pada game kedua. Namun, lawan bisa mengejar sebelum menutup pertandingan dengan kemenangan 21-18.

"Pada game kedua, kami menang angin, jadi berani nyerang. Tetapi, tetap saja kami kalah tekanan," kata Annisa tentang lawan yang baru kali pertama mereka hadapi itu.

Pada final, satu-satunya wakil China yang tersisa dalam turnamen berhadiah 120.000 dollar AS itu akan melawan unggulan teratas, Greysia Polii/Meiliana Jauhari, yang mengalahkan pasangan Vita Marissa/Nadya Melati, 21-19, 17-21, 21-15.

AHSAN /BONA KE FINAL

KERINCI:
Indonesia Terbuka Grand Prix Gold 2010

Bona Septano (kiri) dan Mohammad Ahsan
Mohammad Ahsan/Bona Septano melangkah ke final Indonesia Terbuka Grand Prix Gold 2010. Unggulan kedua ini secara meyakinkan maju ke partai puncak turnamen berhadiah 120.000 dollar AS tersebut, setelah menang straight set 21-15, 21-15 atas unggulan keempat dari Taiwan, Liao Min Chun/Wu Chun Wei, Sabtu (16/10/10).

Dengan demikian, Indonesia tetap memelihara peluang untuk menyabet gelar ganda putra. Bahkan, ada kemungkinan tercipta all-Indonesian final, jika Yonathan Suryatama Dasuki/Rian Sukmawan (unggulan 1) mampu mengalahkan unggulan ketiga dari Malaysia, Goh Wei Shem/Teo Kok Siang.

Di Indonesia Terbuka Grand Prix Gold 2010 ini, Indonesia sudah memastikan diri meraih gelar di sektor ganda campuran karena terjadi all-Indonesian semifinal. Peluang untuk meraih gelar juga ada di ganda putra, ganda putri, dan tunggal putra. Hanya tunggal putri yang gagal karena satu-satunya pemain yang tampil di semifinal, Maria Febe Kusumastuti, sudah tersingkir.

Ahsan/Bona tampil sangat impresif dalam duel berdurasi 30 menit di Stadion Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur. Sejak awal pertandingan, pasangan ini terus menekan lawan sehingga mereka selalu unggul dalam pengumpulan poin. Alhasil, tiket final dengan cukup mudah diraih.

Kesuksesan ini membuat Ahsan/Bona mendekati impian untuk meraih gelar kedua secara berturut-turut. Pekan lalu, Bona, yang merupakan adik kandung dari Markis Kido, serta Ahsan, menjadi juara di Vietnam Terbuka Grand Prix Gold.

KIDO/LITA CAPAI VINAL

KERINCI:
Indonesia Terbuka Grand Prix Gold 2010


Lita Nurlita (kiri) dan Markis Kido
Markis Kido/Lita Nurlita semakin dekat dengan gelar pertama mereka sebagai pasangan di nomor ganda campuran. Unggulan ketujuh ini melangkah ke final Indonesia Terbuka Grand Prix Gold 2010 setelah menang dua set langsung, 21-10, 21-14, atas pemain Indonesia lainnya, Mochamad Delynugraha/Richi Puspita Dili, Sabtu (16/10/2010).

Dalam pertandingan di Stadion Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur, Kido/Lita tak terlalu kesulitan. Pasangan yang pernah menghuni pelatnas Cipayung ini hanya perlu waktu 22 menit untuk meraih tiket partai puncak turnamen berhadiah 120.000 dollar AS tersebut.
Pada final, Minggu (17/10/2010), Kido/Lita yang untuk kali pertama mencapai partai puncak sebuah turnamen yang mereka ikuti ini akan menghadapi pemain pelatnas yang menjadi unggulan keenam, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

Sebelum maju ke semifinal, Kido/Lita yang kini menduduki peringkat ke-70 dunia juga menghadirkan kejutan karena mengandaskan unggulan utama, Hendra Aprida Gunawan/Vita Marissa. Di luar dugaan, Kido/Lita yang baru mengenyam enam turnamen menang straight set, 21-17, 21-14.

Namun, pada final nanti, Kido/Lita bakal menghadapi ujian yang sangat besar. Pasalnya, Tontowi/Liliyana juga sedang dalam puncak penampilan mereka setelah pasangan yang baru "dikawinkan" ini dua kali mencapai final dengan hasil satu kali juara di Macau dan runner-up di Taiwan Terbuka Grand Prix Gold.
Indonesia dipastikan meraih gelar di sektor ganda campuran karena terjadi all-Indonesian final.
Penulis: Aloysius Gonsaga AE   |   Editor: Aloysius Gonsaga Angi Ebo   |   Sumber : tournamentsoftware Dibaca : 1665
Sent from Indosat BlackBerry powered by
    Font: A A A

<p>Your browser does not support iframes.</p>
Ada 0 Komentar Untuk Artikel Ini. Kirim Komentar Anda
 
 
Kirim Komentar Anda
Silakan login untuk kirim komentar Anda.
Komentar
Redaksi menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak untuk tidak menampilkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA.
<a href='http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/ck.php?oaparams=2__bannerid=1871__zoneid=110__cb=0b759fd6f2__oadest=http%3A%2F%2F202.67.12.26%2Fpx%2Fwww%2Fdelivery%2Fck.php%3Fn%3Dacad4772%26amp%3Bcb%3D0b759fd6f2' target='_blank'><img src='http://202.67.12.26/px/www/delivery/avw.php?zoneid=69&n=acad4772&ct0=http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/ck.php?oaparams=2__bannerid=1871__zoneid=110__cb=0b759fd6f2__oadest=' border='0' alt='' /></a>
<a href='http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/ck.php?n=ae598143&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/avw.php?zoneid=110&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=ae598143' border='0' alt='' /></a>
<a href='http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/ck.php?n=a9489ce7&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/avw.php?zoneid=112&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a9489ce7' border='0' alt='' /></a>
&lt;a href='http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/ck.php?n=a8d033c9&amp;amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'&gt;&lt;img src='http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/avw.php?zoneid=114&amp;amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;amp;n=a8d033c9' border='0' alt='' /&gt;&lt;/a&gt;

HAYOM PASTIKAN INDONESIA JUARA TUNGGAL

KERINCI:
Indonesia Terbuka Grand Prix Gold 2010
Hayom Pastikan Indonesia Juara Tunggal
Sabtu, 16 Oktober 2010 | 16:30 WIB
DJARUM
Dionysius Hayom Rumbaka
 Tunggal putra Pelatnas Cipayung, Dionysius Hayom Rumbaka, mencapai final Indonesia Terbuka Grand Prix Gold 2010. Pada babak empat besar turnamen berhadiah 120.000 dollar AS ini, Sabtu (16/10/2010) di Stadion Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur, Hayom yang menjadi unggulan kelima menang straight set 21-13, 21-11.

Kesuksesan Hayom ini membuat Indonesia memastikan diri meraih gelar di sektor tunggal putra karena akan tercipta all-Indonesian final. Pada partai puncak nanti, Minggu (17/10/2010), Hayom akan berhadapan dengan pemenang duel di antara sesama pemain non-pelatnas, Taufik Hidayat (unggulan pertama) vs Andre Kurniawan Tedjono (unggulan ke-6).

Dengan demikian, secara keseluruhan Indonesia sudah pasti meraih dua gelar turnamen setingkat di bawah Super Series tersebut. Selain tunggal putra, gelar ganda campuran juga menjadi milik para pemain "Merah-Putih" setelah tercipta all-Indonesian final antara unggulan ke-6, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, dan unggulan ke-7, Markis Kido/Lita Nurlita.

INDONESIA SUDAH PASTIKAN SABET 3 GELAR

KERINCI:

Indonesia Terbuka Grand Prix Gold 2010

AFP/JACQUES DEMARTHON
Ganda putra Indonesia, Yonathan Suryatama Dasuki (kanan) dan Rian Sukmawan.
 Indonesia sudah memastikan diri menyabet tiga gelar di Indonesia Terbuka Grand Prix Gold 2010. Meskipun pertandingan final turnamen berhadiah 120.000 dollar AS ini baru akan berlangsung pada Minggu (17/10/10), tetapi tuan rumah telah menyegel trofi untuk nomor tunggal putra, ganda putra, dan ganda campuran. Satu gelar masih mungkin diraih, yaitu dari sektor ganda putri.

Kepastian meraih gelar tunggal putra dan ganda putra itu baru terjadi setelah partai semifinal yang berlangsung di Stadion Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur, diselesaikan pada Sabtu (16/10/2010).

Dua unggulan teratas ganda putra dari Tanah Air, Yonathan Suryatama Dasuki/Rian Sukmawan (1) serta Mohammad Ahsan/Bona Septano (2), berhasil menjalankan tugasnya untuk menyingkirkan para pemain asing. Yonathan/Rian mengalahkan unggulan ketiga dari Malaysia, Goh Wei Shem/Teo Kok Siang, dengan 21-18, 14-21, 21-17, serta Ahsan/Bona menang 21-15, 21-15 atas unggulan empat dari Taiwan, Liao Min Chun/Wu Chun Wei.

Sementara untuk sektor tunggal putra, Dionysius Hayom Rumbaka yang menjadi penentu kesuksesan Indonesia meraih gelar. Unggulan kelima dari Pelatnas Cipayung tersebut dengan mudah mengalahkan pemain Malaysia, Liew Daren, dengan 21-13, 21-11. Di final, Hayom akan bertemu seniornya yang merupakan mantan pemain pelatnas dan juga unggulan utama, Taufik Hidayat. Taufik lolos setelah bertarung tiga set, 21-9, 19-21, 21-15, melawan unggulan 6 dari PB Djarum Kudus, Andre Kurniawan Tedjono.

Sehari sebelumnya, Indonesia sudah memastikan diri meraih gelar ganda campuran. Kemenangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (unggulan 6) atas pasangan Malaysia, Ong Jian Guo/Chong Sook Chin (unggulan 4), membuat terjadinya all-Indonesian semifinal. Tontowi/Liliyana akhirnya menembus final dan akan menghadapi unggulan 7, Markis Kido/Lita Nurlita.

Indonesia punya peluang menambah gelar dari sektor ganda putri. Harapan itu tertuju kepada unggulan utama Meiliana Jauhari/Greysia Polii, yang maju ke final setelah menang 21-19, 17-21, 21-15 atas pasangan non-pelatnas, Vita Marissa/Nadya Melati. Mereka akan menghadapi pemain kembar dari China, Luo Ying/Luo Yu, yang menaklukkan pemain pelatnas, Anneke Feinya Agustine/Annisa Wahyuni (unggulan 2), dengan 21-15, 21-18.

Namun, untuk sektor tunggal putri, pasukan "Merah Putih" gagal menempatkan wakil di final setelah Maria Febe Kusumastuti tersingkir. Unggulan kedua, yang merupakan satu-satunya pemain Indonesia yang tampil di semifinal, harus mengakui pemain berusia 16 tahun dari Thailand, Ratchanok Inthanon, dengan 17-21, 21-16, 17-21.
Jadwal final (dimulai pukul 14.00 Wita), Minggu

Tunggal putri: (4) Cheng Shao Chieh (Taiwan) vs Ratchanok Inthanon (Thailand)
Ganda putri: (1) Meiliana Jauhari/Greysia Polii (Indonesia) vs Luo Ying/Luo Yu (China)
Ganda putra: (1) Yonatan Suryatama Dasuki/Rian Sukmawan (Indonesia) vs (2) Mohammad Ahsan/Bona Septano (Indonesia)
Tunggal putra: (1) Taufik Hidayat (Indonesia) vs (5) Dionysius Hayom Rumbaka (Indonesia)
Ganda campuran: (7) Markis Kido/Lita Nurlitan (Indonesia) vs (6) Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (Indonesia)

INDONESIA KEPUNG CHINA DAN MALAYSIA

KERINCI:

Indonesia Terbuka Grand Prix Gold


Taufik Hidayat merosot
 Taufik Hidayat terus memelihara asa meraih gelar juara Indonesia Terbuka Grand Prix Gold 2010. Mantan pemain Pelatnas Cipayung yang menjadi unggulan utama ini lolos ke perempat final. Pada pertandingan di Stadion Palaran, Samarinda, Kamis (14/10/2010), Taufik menang straight set, 21-12, 21-13, atas kompatriotnya, Kho Henrikho Wibowo.

Namun pada babak delapan besar nanti, Jumat (15/10/2010), Taufik bakal menghadapi lawan sangat berat. Peraih medali emas Olimpiade Athena ini akan ditantang unggulan ketujuh dari China, Du Pengyu, yang menang 21-15, 21-12 atas pemain Thailand, Pisit Poodchalat.

Di sektor tunggal putra ini, Indonesia akan mengepung dua pemain asing. Selain Du Pengyu, masih ada satu pemain luar negeri, yaitu Liew Daren. Pemain Malaysia ini berhasil melangkah ke perempat final setelah mengalahkan rekan senegaranya, Misbun Mohmed Misbun R, dengan 21-14, 21-14. Misbun merupakan pemain yang mengalahkan unggulan keempat dari Indonesia, Sony Dwi Kuncoro, pada babak kedua.

Tugas untuk menghadang Liew dibebankan kepada Alamsyah Yunus, yang lolos setelah menang 21-10, 21-19 atas Wisnu Yuli Prasetyo. Jika Alamsyah dan Taufik bisa menaklukkan lawan-lawannya, maka Indonesia dipastikan meraih gelar di sektor tunggal putra karena bakal terjadi all-Indonesian semifinal.

Kepastian Indonesia mengepung China dan Malaysia di perempat final tersebut terjadi setelah Ary Trisnanto menang 21-16, 21-14 atas pemain Taiwan Shih Kuei Chun. Selanjutnya, Ary akan menantang unggulan keenam yang bernaung di bawah bendera PB Djarum Kudus, Andre Kurniawan Tedjono.
Hasil di tunggal putra ini bertolak belakang dengan tunggal putri. Di sektor tunggal putri, Indonesia hanya meloloskan Maria Febe Kusumastuti ke perempat final. Unggulan utama, Adriyanti Firdasari, tersingkir dan gagal melangkah ke babak ini.