Selasa, 10 Agustus 2010

SEJARAH PIALA DUNIA 1930-1962

1930: Mimpi Jadi Kenyataan
SEPAK bola terus mendapatkan popularitasnya di dunia pada dekade 1920-an. Ini membuat otoritas sepak bola dunia, FIFA, mulai bermimpi bagaimana menggelar turnamen internasional sepak bola yang punya pengaruh besar.

FIFA yang diketuai Jules Rimet, sempat memasukkan sepak bola di Olimpiade 1924 dan dimenangkan oleh Uruguay. Namun, gemanya masih belum besar. Selain itu muncul konflik siapa yang akan mengatur turnamen itu, FIFA atau Komite Olimpiade Internasional (IOC).

Kompetisi sepak bola internasional pada 1924 itu sebenarnya sukses. Maka, FIFA mencoba membuat turnamen sendiri pada 1928 dengan tuan rumah Hungaria. Namun, tak banyak peminat dan hanya empat tim yang tampil sehingga bisa dikatakan gagal.

Jules Rimet kemudian mengutus Sekretaris Jenderal Federasi Sepak Bola Perancis (FFF), Henri Delauney. Dia pun mulai merancang turnamen besar. Dan, pada 1930 impian itu akhirnya terwujud. Piala Dunia pertama kali itu digelar di Uruguay.

Kenapa Uruguay? Alasannya, karena negara itu juara bertahan cabang sepak bola Olimpiade. Selain itu, pada tahun tersebut bertepatan dengan 100 tahun kemerdekaan Uruguay dan negeri itu akan merayakan besar-besaran.

Untuk menggelarnya, Uruguay melakukan persiapan cukup serius. Mereka membangun stadion raksasa di ibukota Montevideo. Stadion Centenario itu kapasitas 95.000 penonton.

Pekerjaan besar ini sempat tertunda karena hujan lebat. Sampai 5 hari sebelum pembukaan pada 13 Juli 1930, pembangunan stadion masih belum rampung benar. Namun, stadion itu akhirnya tetap bisa digunakan untuk gelaran sepak bola terbesar dunia itu.

Sayangnya, banyak negara yang menolak tampil di Piala Dunia pertama tersebut. Alasannya, mereka tak mau membuang waktu di kapal menuju Uruguay. Maklum, saat itu transportasi kapal laut lebih dominan dan pesawat terbang belum banyak.

Tim-tim kuat seperti Italia, Belanda, Inggris, dan Spanyol memilih absen, Akibatnya, hanya ada empat tim dari Eropa yang datang, yakni Perancis, Yugoslavia, Rumania, dan Belgia. Bahkan, kehadiran Rumania pun harus dijemput langsung oleh Raja Carol agar berpartisipasi.

Namun, tim-tim kuat Benua Amerika banyak yang datang, seperti Meksiko, Argentina, Amerika Serikat, Cile, Bolivia, Brasil, dan Paragua. Termasuk tuan rumah Uruguay, Piala Dunia 1930 diiukti 13 tim. Partai Perancis lawan Meksiko Meksiko menjadi pembuka dengan kemenangan Perancis 4-1.

Sebagai informasi, tak ada perempat final di turnamen ini. Juara grup langsung lolos ke semifinal. Meski begitu, Argentina dan Uruguay yang sangat dominan dan tampil menawan. Di semifinal, Argentina menghajar Amerika Serikat 6-1. Uruguay menang dengan skor 6-1 lawan Yugoslavia.

Tanggal 30 Juli 1930 menjadi saat paling bersejarah dalam sepak bola. Final Piala Dunia pertama mempertemukan tuan rumah dengan Argentina di final. Disaksikan 93.000 penonton, pertandingan berlangsung seru dan mengesankan.

Di babak pertama, Uruguay sempat unggul lebih dulu, tapi kemudian Argentina segera mengejar dan unggul 2-1. Sepertinya, Argentina bakal tampil sebagai juara. Namun, di babak kedua tuan rumah tampil garang dan mencetak 3 gol, hingga menang 4-2. Uruguay pun akhirnya tampil sebagai juara Piala Dunia pertama.

Meski Piala Dunia 1930 hanya diikuti 13 tim dan tidak memakai babak kualifikasi, namun ini menjadi tonggak sejarah besar. Awal dari pentas akbar sepak bola dunia yang sangat memengaruhi manusia.

Perjalanan Menuju Juara
GRUP A
13 Juli, Montevideo, Perancis vs Meksiko 4-1
15 Juli, Montevideo, Argentina vs Perancis 1-0
16 Juli, Montevideo, Cile vs Meksiko 3-0
19 Juli, Montevideo, Cile vs Perancis 1-0
19 Juli, Montevideo, Argentina vs Meksiko 6-3
22 Juli, Montevideo, Argentina vs Cile 3-1


Klasemen Akhir Grup A
01 Argentina 3 3 0 0 10-4 6
02 Cile 3 2 0 1 5-3 4
03 Perancis 3 1 0 2 4-3 2
04 Meksiko 3 0 0 3 4-13 0

*Catatan: Sejak 1930 sampai 1990 kemenangan mendapat nilai 2 dan seri 1.


GRUP B
14 Juli, Montevideo, Yugoslavia vs Brasil 2-1
17 Juli, Montevideo, Yugoslavia vs Bolivia 4-0
20 Juli, Montevideo, Brasil vs Bolivia 4-0

Klasemen Akhir Grup B
01 Yugoslavia 2 2 0 0 6-1 4
02 Brasil 2 1 0 1 5-2 2
03 Bolivia 2 0 0 2 0-8 0

GRUP C
14 Juli, Montevideo, Rumania vs Peru 3-1
18 Juli, Montevideo, Uruguay vs Peru 1-0
22 Juli, Montevideo, Uruguay vs Rumania 4-0

Klasemen Akhir Grup C
01 Uruguay 2 2 0 0 5-0 4
02 Rumania 2 1 0 1 3-5 2
03 Peru 2 0 0 2 1-4 0

GRUP D
13 Juli, Montevideo, Amerika Serikat vs Belgia 3-0
17 Juli, Montevideo, Amerika Serikat vs Paraguay 3-0
20 Juli, Montevideo, Paraguay vs Belgia 1-0

Klasemen Akhir Grup D
01 Amerika Serikat 2 2 0 0 6-0 4
02 Paraguay 2 1 0 1 1-3 2
03 Belgia 2 0 0 2 0-4 0

SEMIFINAL
26 Juli, Montevideo, Argentina vs Amerika Serikat 6-1
27 Juli, Montevideo, Uruguay vs Yugoslavia 6-1

FINAL
30 Juli, Montevideo, Uruguay vs Argentina 4-2
1934: Tuan Rumah Diancam Hukum Gantung
SEPAK bola terus mendapatkan popularitasnya di dunia pada dekade 1920-an. Ini membuat otoritas sepak bola dunia, FIFA, mulai bermimpi bagaimana menggelar turnamen internasional sepak bola yang punya pengaruh besar.

FIFA yang diketuai Jules Rimet, sempat memasukkan sepak bola di Olimpiade 1924 dan dimenangkan oleh Uruguay. Namun, gemanya masih belum besar. Selain itu muncul konflik siapa yang akan mengatur turnamen itu, FIFA atau Komite Olimpiade Internasional (IOC).

Kompetisi sepak bola internasional pada 1924 itu sebenarnya sukses. Maka, FIFA mencoba membuat turnamen sendiri pada 1928 dengan tuan rumah Hungaria. Namun, tak banyak peminat dan hanya empat tim yang tampil sehingga bisa dikatakan gagal.

Jules Rimet kemudian mengutus Sekretaris Jenderal Federasi Sepak Bola Perancis (FFF), Henri Delauney. Dia pun mulai merancang turnamen besar. Dan, pada 1930 impian itu akhirnya terwujud. Piala Dunia pertama kali itu digelar di Uruguay.

Kenapa Uruguay? Alasannya, karena negara itu juara bertahan cabang sepak bola Olimpiade. Selain itu, pada tahun tersebut bertepatan dengan 100 tahun kemerdekaan Uruguay dan negeri itu akan merayakan besar-besaran.

Untuk menggelarnya, Uruguay melakukan persiapan cukup serius. Mereka membangun stadion raksasa di ibukota Montevideo. Stadion Centenario itu kapasitas 95.000 penonton.

Pekerjaan besar ini sempat tertunda karena hujan lebat. Sampai 5 hari sebelum pembukaan pada 13 Juli 1930, pembangunan stadion masih belum rampung benar. Namun, stadion itu akhirnya tetap bisa digunakan untuk gelaran sepak bola terbesar dunia itu.

Sayangnya, banyak negara yang menolak tampil di Piala Dunia pertama tersebut. Alasannya, mereka tak mau membuang waktu di kapal menuju Uruguay. Maklum, saat itu transportasi kapal laut lebih dominan dan pesawat terbang belum banyak.

Tim-tim kuat seperti Italia, Belanda, Inggris, dan Spanyol memilih absen, Akibatnya, hanya ada empat tim dari Eropa yang datang, yakni Perancis, Yugoslavia, Rumania, dan Belgia. Bahkan, kehadiran Rumania pun harus dijemput langsung oleh Raja Carol agar berpartisipasi.

Namun, tim-tim kuat Benua Amerika banyak yang datang, seperti Meksiko, Argentina, Amerika Serikat, Cile, Bolivia, Brasil, dan Paragua. Termasuk tuan rumah Uruguay, Piala Dunia 1930 diiukti 13 tim. Partai Perancis lawan Meksiko Meksiko menjadi pembuka dengan kemenangan Perancis 4-1.

Sebagai informasi, tak ada perempat final di turnamen ini. Juara grup langsung lolos ke semifinal. Meski begitu, Argentina dan Uruguay yang sangat dominan dan tampil menawan. Di semifinal, Argentina menghajar Amerika Serikat 6-1. Uruguay menang dengan skor 6-1 lawan Yugoslavia.

Tanggal 30 Juli 1930 menjadi saat paling bersejarah dalam sepak bola. Final Piala Dunia pertama mempertemukan tuan rumah dengan Argentina di final. Disaksikan 93.000 penonton, pertandingan berlangsung seru dan mengesankan.

Di babak pertama, Uruguay sempat unggul lebih dulu, tapi kemudian Argentina segera mengejar dan unggul 2-1. Sepertinya, Argentina bakal tampil sebagai juara. Namun, di babak kedua tuan rumah tampil garang dan mencetak 3 gol, hingga menang 4-2. Uruguay pun akhirnya tampil sebagai juara Piala Dunia pertama.

Meski Piala Dunia 1930 hanya diikuti 13 tim dan tidak memakai babak kualifikasi, namun ini menjadi tonggak sejarah besar. Awal dari pentas akbar sepak bola dunia yang sangat memengaruhi manusia.

Perjalanan Menuju Juara
GRUP A
13 Juli, Montevideo, Perancis vs Meksiko 4-1
15 Juli, Montevideo, Argentina vs Perancis 1-0
16 Juli, Montevideo, Cile vs Meksiko 3-0
19 Juli, Montevideo, Cile vs Perancis 1-0
19 Juli, Montevideo, Argentina vs Meksiko 6-3
22 Juli, Montevideo, Argentina vs Cile 3-1


Klasemen Akhir Grup A
01 Argentina 3 3 0 0 10-4 6
02 Cile 3 2 0 1 5-3 4
03 Perancis 3 1 0 2 4-3 2
04 Meksiko 3 0 0 3 4-13 0

*Catatan: Sejak 1930 sampai 1990 kemenangan mendapat nilai 2 dan seri 1.


GRUP B
14 Juli, Montevideo, Yugoslavia vs Brasil 2-1
17 Juli, Montevideo, Yugoslavia vs Bolivia 4-0
20 Juli, Montevideo, Brasil vs Bolivia 4-0

Klasemen Akhir Grup B
01 Yugoslavia 2 2 0 0 6-1 4
02 Brasil 2 1 0 1 5-2 2
03 Bolivia 2 0 0 2 0-8 0

GRUP C
14 Juli, Montevideo, Rumania vs Peru 3-1
18 Juli, Montevideo, Uruguay vs Peru 1-0
22 Juli, Montevideo, Uruguay vs Rumania 4-0

Klasemen Akhir Grup C
01 Uruguay 2 2 0 0 5-0 4
02 Rumania 2 1 0 1 3-5 2
03 Peru 2 0 0 2 1-4 0

GRUP D
13 Juli, Montevideo, Amerika Serikat vs Belgia 3-0
17 Juli, Montevideo, Amerika Serikat vs Paraguay 3-0
20 Juli, Montevideo, Paraguay vs Belgia 1-0

Klasemen Akhir Grup D
01 Amerika Serikat 2 2 0 0 6-0 4
02 Paraguay 2 1 0 1 1-3 2
03 Belgia 2 0 0 2 0-4 0

SEMIFINAL
26 Juli, Montevideo, Argentina vs Amerika Serikat 6-1
27 Juli, Montevideo, Uruguay vs Yugoslavia 6-1

FINAL
30 Juli, Montevideo, Uruguay vs Argentina 4-2
1938: Indonesia Unjuk Gigi
SEPAK bola Indonesia tak perlu berkecil hati. Negeri ini ternyata pernah tampil di Piala Dunia pada 1938 di Perancis.

Namun, saat itu Indonesia yang masih dalam jajahan Belanda, memakai nama Hindia Belanda. Di babak kualifikasi, Indonesia bertemu Jepang. Namun, "Negeri Matahari" mengundurkan diri, sehingga Indonesia langsung ke putaran final.

Saat itu, sepak bola Indonesia cukup bagus untuk ukuran Asia. Mereka datang ke Perancis mengandalkan pemain seperti Mo Heng, Hu Kom, Samuels, Nawir, Meng, Anwar, Hong Dijen, Soedarmadji, Sommers, Pattiwael, Taihuttu.

Pengalaman internasional pertama terjadi pada 5 Juni di Stadion Velodrome Municipal, Reims. Indonesia langsung bertemu tim kuat Hungaria di putaran pertama. Kualifas dan pengalaman menjadi pembeda. Indonesia dibantai Hungaria 0-6. Meski hanya lewat, namun Indonesia membuat sejarah, minimal pernah tampil di Piala Dunia.

Ini Piala Dunia yang masih diliputi nuansa politik menjelang Perang Dunia II. Pennguasa Jerman, Adolf Hitler, sebenarnya ingin negerinya menjadi tuan rumah. Dia akan menggunakan ajang ini sebagai propaganda, menyaingi Benito Mussolini yang memanfaatkan Piala Dunia 1934 di Italia.

Argentina juga mengajukan diri sebagai tuan rumah. Namun, setelah rapat panjang, Argentina ditolak karena kekhawatiran terhadap persiapan mereka. Lagi pula, FIFA trauma akan banyuak tim Eropa absen seperti saat di Uruguay.

FIFA berusa menghindari wilayah politis. Akhirnya, diputuskan Perancis sebagai tuan rumah, karena dianggap netral. Selain itu, Perancis pantas mendapat kehormatan, karena jasa Jules Rimet dan Henri Delaunay, tokoh Perancis yang membidani Piala Dunia.

Sebanyak 37 tim mengikuti kualifikasi, tapi sebagian mengundurkan diri. Putaran final yang diikuti 18 tim, kembali menggunakan sistem gugur seperti Piala Dunia 1934. Italia sebagai juara bertahan, masih superior dan akhirnya kembali juara.
Rekam pertandingan Piala Dunia Italia 1938
Top skor
Leonidas (Brasil) 7 gol
Gyula Zsengeller (Hungaria) 6 gol
Silvio Piola (Italia) 5 gol

Statistik Lain
Jumlah pertandingan: 18
Total gol: 84
Rata-rata gol per pertandingan: 4,67
Kartu merah: 4
Gol bunuh diri: 1
Total penonton: 483.000
Rata-rata penonton per partai: 26.833

PUTARAN PERTAMA
4 Juni, Paris, Jerman vs Swiss 1-1
9 Juni, Paris, Seiss vs Jerman 4-2 (ulangan)
5 Juni, Toulouse, Kuba vs Rumania 3-3
9 Juni, Roulouse, Kuba vs Rumania 2-1 (ulangan)
5 Juni, Le Havre, Cekoslovakia vs Belanda 3-0
5 Juni, Paris, Perancis vs Belgia 3-1
5 Juni, Remis, Hungaria vs Hindia Belanda 6-0
5 Juni, Marseille, Italia vs Norwegia 2-1
5 Juni, Strasbourg, Brasil vs Polandia 6-5

PUTARAN KEDUA
12 Juni, Paris, Italia vs Perancis 3-1
12 Juni, Antibes, Swedia vs Kuba 8-0
12 Juni, Lille, Hungaria vs Swiss 2-0
12 Juni, Bordeaux, Brasil vs Cekoslovakia 1-1
14 Juni, Bordeaux, Brasil vs Cekoslovakia 2-1 (ulangan)

SEMIFINAL
16 Juni, Marseille, Italia vs Brasil 2-1
16 Juni, Paris, Hungaria vs Swedia 5-1

FINAL
19 Juni, Paris, Italia vs Hungaria 4-2

1950: Kebangkitan dari Perang

PERANG Dunia II menghancurkan banyak segi kehidupan, termasuk sepak bola. Pesta sepak bola sejagad, Piala Dunia, yang dirintis sejak 1930 pun jadi terhenti. Terakhir digelar pada 1938, setelah itu perang berkecamuk di mana-mana.

Selepas Perang Dunia II, FIFA ingin membangkitkan kembali Piala Dunia. Rencana semula dalam Kongres FIFA Luksemburg pada Juli 1946, Piala Dunia akan digelar digelar lagi pada 1949. Tak ada yang berani menjadi tuan rumah, karena perang telah menghabiskan banyak biaya dan tenaga.

Brasil kemudian mengajukan diri, karena negerinya tak terlibat perang. Negeri ini pun menjadi satu-satunya calon tuan rumah dan akhirnya dikukuhkan pada kongres FIFA tersebut. Namun, waktunya bukan 1949, melainkan 1950.

Semua orang setuju Piala Dunia digelar di Amerika Latin, karena Eropa hancur lebur oleh perang. Selain itu, dua Piala Dunia sebelumnya selalu digelar di Eropa.

Piala Dunia 1950 itu amat penting artinya. Selain membangkitkan kembali Piala Dunia setelah perang, juga akan diperkenalkan trofi baru, yakni Jules Rimet. Trofi itu juga untuk merayakan 25 tahun kepemimpinan Jules Rimet di FIFA.

Selain itu, untuk pertama kalinya, Inggris yang dikenal punya sepak bola bagus, ikut serta. Sebanyak 13 tim tampil di putaran final. Dari Eropa, tim yang tampil adalah Swis, Yugoslavia, Inggris, Spanyol, Swedia, dan Italia. Selebihnya tim dari Benua Amerika. Tak ada wakil dari Asia atau Afrika.

Piala Dunia ini juga diawali babak kualifikasi yang diikuti 34 tim, tapi akhirnya tersaring 13 tim. Di putaran final, 13 tim dibagi ke dalam empat grup. Juara grup akan tampil di Pool Final yang saat itu terdiri dari uruguay, Brasil, Swedia, dan Spanyol.

Di pool final itu, mereka saling bertemu. Dua tim teratas akan bertemu di final. Barsil menduduki urutan pertama dan Uruguay kedua, sehingga mereka tampil di final. Namun, Uruguay akhirnya menang 2-1 dan juara untuk kedua kalinya.

Piala Dunia 1950 ini menjadi tonggak penting, karena setelah itu gelaran yang sama bisa diselenggarakan secara rutin secara empat tahunan hingga kini.

Statistik
Top skor
Ademir (Basil): 9 gol
Juan Schiaffino (Uruguay): 5 gol
Estanislao Basora (Spanyol): 5 gol
Chico (Brasil): 4 gol
Telmo Zarra (Spanyol): 4 gol
Omar Miguez (Uruguay): 4 gol
Alcides Ghiggia (Uruguay): 4 gol

Statistik Lain
Jumlah pertandingan: 22
Total gol: 88
Rata-rata gol per pertandingan: 4,00
Kartu merah: -
Gol bunuh diri: -
Total penonton: 1.337.000
Rata-rata penonton per perandingan: 60.773

Rekaman Pertandingan
GRUP A
24 Juni, Rio de Janeiro, Brasil vs Meksiko 4-0
25 Juni, Belo Horizone, Yugoslavia vs Swiss 3-0
28 Juni, Sao Paulo, Brasil vs Swiss 2-2
29 Juni, Porto Alegre, Yugoslavia vs Meksiko 4-1
1 Juli, Rio de Janeiro, Brasil vs Yugoslavia 2-0
2 Juli, Porto Alegre, Swiss vs Meksiko 2-1

01 Brasil 3 2 1 0 8-2 5
02 Yugoslavia 3 2 0 1 7-3 4
03 Swiss 3 1 1 1 4-6 3
04 Meksiko 3 0 0 3 2-10 0

GRUP B
25 Juni, Rio de Janeiro, Inggris vs Cile 2-0
25 Juni, Curitiba, Spanyol vs Amerika Serikat 3-1
29 Juni, Rio de Janeiro, Spanyol vs Cile 2-0
29 Juni, Belo Horizonte, Amerika Serikat vs Inggris 1-0
2 Juli, Rio de Janeiro, Spanyol vs Inggris 1-0
2 Juli, Racife, Cile vs Amerika Serikat 5-2

01 Spanyol 3 3 0 0 6-1 6
02 Inggris 3 1 0 2 2-2 2
03 Cile 1 0 2 5-6 2
04 Amerika Serikat 3 1 0 2 4-8 2

GRUP C
25 Juni, Sao Paulo, Swedia vs Italia 3-2
29 Juni, Curitiba, Swedia vs Paraguay 2-2
2 Juli, Sao Paulo, Italia vs Paraguay 2-0
01 Swedia 2 1 1 0 5-4 3
02 Italia 2 1 0 1 4-3 2
03 Paraguay 2 0 1 1 2-4 1

GRUP D
2 Juli, Uruguay vs Bolivia 8-0

01 Uruguay 1 1 0 0 8-0 2
02 Bolivia 1 0 0 1 0-8 0

POOL FINAL
3 Juli, Rio de Janeiro, Brasil vs Swedia 7-1
9 Juli, Sao Paulo, Spanyol vs Uruguay 2-2
13 Juli, Rio de Janeiro, Brasil vs Spanyol 6-1
13 Juli, Sao Paulo, Uruguay vs Swedia 3-2
16 Juli, Sao Paulo, Swedia vs Spanyol 3-1

Klasemen
01 Brasil 2 2 0 0 13-2 4
02 Uruguay 2 1 1 0 5-4 3
03 Swedia 3 1 0 2 6-11 2
04 Spanyol 3 0 1 2 4-11 1

GRAND FINAL
16 Juli, Rio de Janeiro, Uruguay vs Brasil 2-1
1954: Pembalasan Jerman Barat
SWISS mendapat kehormatan sebagai tempat penyelenggaraan Piala Dunia kelima, dan ajang ini juga menjadi puncak ulang tahun ke-50 markas FIFA yang berada di Zurich. Negera ini telah mendapat jaminan turnamen sepak bola antar-negara tersebut usai kongres perang dunia pertama 1946, dan mereka telah menghabiskan waktu selama delapan tahun untuk membangun stadion baru sebagai tempat pertandingan.

Sebenarnya, stadion-stadionnya kecil dengan daya tampung yang kecil pula. Tetapi Swiss mampu meraup keuntungan finansial yang besar, karena mereka pandai memanfaatkan bisnis turnamen ini yang pastinya sangat menarik minat seluruh pemirsa pecinta sepak bola di seluruh dunia. Dan, di Swiss inilah untuk pertama kalinya pertandingan ditayangkan televisi meskipun masih dalam lingkup terbatas.

Pada Piala Dunia Swiss ini, presiden FIFA Rodolphe Seeldrayers kembali membuat perubahan pada format turnamen. Pria asal Belgia tersebut mengusulkan agar 16 tim yang tampil dibagi dalam empat grup yang masing-masingnya dihuni dua tim unggulan yang tidak perlu harus saling bertarung di fase grup ini. Dan, di babak ini juga diperkenalkan sistem perpanjangan waktu jika skor pertandingan tetap imbang.

Di Piala Dunia ini, yang untuk pertama kalinya terselenggara di Eropa setelah Perang Dunia II, Hungaria menjadi kekuatan baru yang sangat diperhitungkan. Pasalnya, tim Eropa Timur ini bermain paling agresif dan menjadi pencetak gol tersubur, yang belum terjadi di Piala Dunia-Piala Dunia sebelumnya.

Lihat saja perjalanannya menuju babak final. Mereka tampil sangat beringas untuk menggasak Jerman Barat 8-3, selanjutnya membantai Korea Selatan 9-0. Tak heran jika Hungaria menjadi favorit juara. Di sini pula lahir beberapa bintang top seperti Puskas, Kocsis (menjadi top skor), Hidegkuti dan Czibor.

Tim lain yang juga menjadi favorit adalah Uruguay karena mereka masih tidak terkalahkan selama babak penyisihan grup. Ini merupakan prestasi terbaik sepanjang sejarah Piala Dunia. Negara Amerika Selatan ini lolos ke perempat final setelah mengalahkan Cekoslovakia dan Skotlandia.

Di babak delapan besar, terjadi sebuah rekor baru untuk Piala Dunia ketika Austria bertemu Swiss. Pasalnya tercipta 12 gol, di mana Austria menjadi pemenang dengan skor 7-5. Sampai sekarang, skor tertinggi di fase knock-out ini belum terpecahkan.

Sedangkan di partai lain, Uruguay melanjutkan kiprahnya dengan menggulung Inggris 4-2, begitu juga dengan Hungaria yang menggilas Brasil 4-2, dalam duel terbrutal yang pernah terjadi di ajang sepak bola paling bergengsi ini. Pertarungan Hungaria vs Brasil ini disebut juga dengan "The Battle of Berne", karena tiga pemain dikartumerah dan pertarungan berlanjut sampai peluit akhir berbunyi. Sementara itu, Jerman Barat sudah pulih lagi usai disikat Hungaria di babak pertama, dengan mengalahkan Yugoslavia 2-0.

Dari hasil-hasil tersebut, muncullah tim yang lolos ke semifinal di mana dua tim favorit, Uruguay dan Hungaria, harus bertemu untuk memperebutkan tiket ke final. Di partai lain, Jerman Barat bertemu tetangganya, Austria.

Uruguay yang untuk pertama kalinya berpartisipasi pada Piala Dunia yang diselenggarakan di Eropa, memberikan perlawanan gigih. Dan, pertarungan kedua tim ini berlanjut hingga babak perpanjangan waktu dan Hungaria keluar sebagai pemenang dengan skor 4-2. Hasil ini juga mengakhiri rekor Uruguay yang tak terkalahkan sepanjang turnamen ini.

Sementara itu, Jerman Barat terus menunjukkan grafik penampilan yang meningkat. Di babak empat besar ini mereka menggelontor gawang Austria sebanyak enam kali, sedangkan gawangnya hanya kebobolan satu kali. Alhasil, Jerman Barat pun melangkah ke final dengan modal kemenangan 6-1 untuk menciptakan final yang sangat bergengsi.

Rupanya, eforia di babak empat besar ini berlanjut hingga ke final. Tampil dengan semangat berlipat ganda untuk membalas sakit hatinya akibat dipermalukan pada babak penyisihan grup, Jerman Barat menang dengan skor 3-2.

Tetapi perjalanan "Der Panzer" untuk mengukir prestasi ini diwarnai pertandingan yang dramatis. Bagaimana tidak, mereka sempat tertinggal 0-2 dan bayang-bayang kehancuran akibat kekalahan 3-8 mulai terbayang lagi.

Namun, Jerman Barat kembali memperlihatkan mental juaranya. Tim yang terkenal dengan permainan 'terlambat panas' sehingga mendapat julukan "tim Panser" ini mampu membalikkan keadaan dengan mencetak tiga gol balasan, sekaligus memastikan diri untuk pertama kalinya menggondol trofi paling bergengsi ini. Sebuah pembalasan yang manis dan sempurna karena berujung pada gelar juara dunia. Sedangkan di partai perebutan medali perunggu, Austria keluar sebagai pemenang dengan skor 3-1.
Rekam pertandingan Piala Dunia 1954
Top skor
Sandor Kocsis (Hungaria) 11 goals
Max Morlock (Jerman Barat) 6 goals
Josef Hugi (Swiss) 6 goals
Erich Probst (Austria) 6 goals

Statistik Lain
Jumlah pertandingan 26
Total gol yang tercipta 140
Rata-rata gol per pertandingan 5,38
Kartu merah 3
Gol bunuh diri 4
Total penonton 943.000
Rata-rata penonton 36.269

Klasemen akhir Piala Dunia 1954
P W D L Goal Pts
1. Jerman Barat C 6* 5 0 1 25-14 10
2. Hungaria F 5 4 0 1 17-12 8
3. Austria SF 5 4 0 1 17-12 8
4. Uruguay SF 5 3 0 2 16-9 6
5. Brasil QF 3 1 1 1 8-5 3
6. Inggris QF 3 1 1 1 8-8 3
7. Yugoslavia QF 3 1 1 1 2-3 3
8. Swiss QF 4* 2 0 2 11-11 4
9. Turki 1R 3* 1 0 2 10-11 2
10. Italia 1R 3* 1 0 2

6-7
2
11. Perancis 1R 2 1 0 1 3-3 2
12. Belgia 1R 2 0 1 1 5-8 1
13. Meksiko 1R 2 0 0 2 2-8 0
14. Cekoslovakia 1R 2 0 0 2 0-7 0
15. Skotlandia 1R 2 0 0 2 0-8 0
16. Korea Selatan 1R 2 0 0 2 0-16 0

* Tim-tim ini tampil di pertandingan play-off. Swiss sebenarnya hanya memiliki 2 poin sebelum meraih kemenangan di babak pertama play-off dan mereka meraih tiket terakhir ke perempat final. Italia dan Turki memiliki rekor yang bagus sebelum kalah di play-off dan mereka masih menjadi tim yang terbaik di putaran pertama, meskipun memiliki selisih gol yang negatif.

* Sistem poin yang dipakai pada Piala Dunia 1930 hingga 1990 adalah 2 untuk sebuah kemenangan dan 1 untuk seri.
Perjalanan Menuju Juara
Babak kualifikasi
GROUP A
Brasil
Meksiko
Perancis
Yugoslavia

GROUP B
Jerman Barat
Hungaria
Korea Selatan
Turki

GROUP C
Austria
Skotlandia
Cekoslovakia
Uruguay

GROUP D
Belgia
Swiss
Italia
Inggris

Perempat final
Austria vs Swiss 7-5
Uruguay vs Inggris 4-2
Hungaria vs Brasil 4-2
Jerman Barat vs Yugoslavia 2-0

Semifinal
Hungaria vs Uruguay 4-2
Jerman Barat vs Austria 6-1

Perebutan peringkat tiga
Austria vs Uruguay 3-1

FINAL
Jerman Barat vs Hungaria 3-2

1958: Pele Mengentak Dunia
PIALA Dunia 1958 masih tetap berlangsung di Eropa, dan Swedia mendapat kehormatan untuk pertama kalinya menjadi tuan rumah. Di sini pula, turnamen empat tahunan ini diliput oleh televisi dan disiarkan secara internasional.

Format kompetisi pun berganti lagi. 16 tim dibagi dalam empat grup seperti pada tahun 1954, tetapi sekarang semua tim yang tergabung dalam satu grup harus saling berhadapan, tetapi tim yang berada di peringkat dua dan ketiga harus melewati babak play-off. Pada fase grup ini tak ada perpanjangan waktu. Dua tim teratas akan melaju ke perempat final, dan setelah itu formatnya menggunakan sistem knock-out.

Pada tahun ini, tak ada lagi sistem unggulan seperti pada 1954, tetapi setiap grup dihuni satu tim dari Eropa Barat, satu dari Eropa Timur, satu dari Inggris dan satu dari Amerika Latin. Dengan format ini, Inggris harus menerima kenyataan pahit karena satu grup dengan Brasil, Rusia dan peraih medali perunggu 1954, Austria.

Sementara itu, kekuatan Hungaria sudah sangat keropos menyusul kepergian pemain-pemain topnya seperti Puskas, Kacsis dan Czibor, yang meninggalkan negara ini pada tahun 1956 akibat invasi Uni Soviet ke negera mereka. Tak heran jika Hungaria yang di Piala Dunia sebelumnya sangat perkasa dan menakutkan, kini tak berdaya sehingga langsung tersingkir di fase grup.

Sebaliknya, Uni Soviet yang untuk pertama kalinya ikut Piala Dunia, langsung menebar ancaman. Negara "Beruang Merah" ini menjadi favorit.

Di ajang ini, muncul sosok baru bernama Pele, yang menghentak dunia. Pemain Brasil ini sangat menarik perhatian karena aksi-aksinya yang menawan. Sempat absen di pertandingan pertama, Pele mulai membuat kejutan ketika membawa Brasil menahan imbang Inggris dengan skor 0-0. Hasil imbang tanpa gol ini merupakan yang pertama kalinya di Piala Dunia. Dari sini, Brasil sangat difavoritkan menjadi juara, apalagi mereka melakukan inovasi dengan mengusung skema 4-2-4.

Striker Perancis Juste Fontaine juga membuat sensasi karena menjadi top skor Piala Dunia ini setelah mengoleksi 13 gol. Dia sukses membawa "Les Bleus" dengan mudah melewati babak penyisihan grup dan mereka merupakan tim paling produktif dengan torehan 11 gol.

Sukses juga diraih tuan rumah, Swedia, yang didampingi Wales untuk melewati penyisihan grup. Sedangkan Inggris dan Skotlandia tak bisa melanjutkan kiprahnya, karena tak mampu melewati fase grup.

Di perempat final, tak ada kejutan. Seperti yang diperkirakan, Jerman Barat menyingkirkan Yugoslavia dengan skor tipis 1-0, tuan rumah mengeliminasi Uni Soviet berkat kemenangan 2-0, kemudian Fontaine membawa Perancis membantai Irlandia Utara 4-0. Di partai lain, Pele menjadi pahlawan Brasil karena gol pertamanya di Piala Dunia membawa "Selecao" menembus semifinal meskipun hanya menang 1-0 atas Wales.

Memasuki babak-babak selanjutnya, pesta gol terjadi. Bayangkan, mulai semifinal hingga final, tercipta 27 gol! Pada babak empat besar Swedia menggulung Jerman Barat yang merupakan juara bertahan, dengan skor 3-1. Sedangkan pada partai lain, Pele memukau publik lewat hat-trick untuk menghentikan laju Fontaine dan kawan-kawan. Brasil menang 5-2 atas Perancis. Alhasil, Brasil bertemu Swedia di final.

Namun sebelum dunia menyaksikan pertai seru antara Brasil dan Swedia, para pecinta sepak bola dunia lebih dulu disuguhkan pertai sembilan gol antara Perancis dan Jerman Barat, untuk memperebutkan medali perunggu. Di sini Fontaine melengkapi prestasinya sebagai top skor (13 gol) berkat empat gol yang dihasilkannya untuk membawa Perancis menang 6-3. Fontaine juga menorehkan sejarah sebagai pencetak gol terbanyak dalam satu Piala Dunia.

Pada partai puncak, Pele lagi-lagi menunjukkan tajinya sebagai pemain bintang. "Si Mutiara Hitam" ini membawa Brasil menjadi juara setelah menekuk tuan rumah 5-2. Hasil tersebut membuat Brasil sebagai satu-satunya negara dari benua Amerika yang menjadi juara di Eropa dan sampai sekarang belum ada negara yang mampu menyamai prestasi tersebut--dalam sejarah, ketika Piala Dunia dilangsungkan di Eropa, maka negara dari benua Eropa yang menjadi juara, begitu juga sebaliknya, ketika diadakan di benua Amerika maka negara dari benua ini yang menjadi juara. Kecuali pada Piala Dunia 2002, di mana Brasil menjadi juara untuk kelima kalinya ketika Piala Dunia diselenggarakan di Korea-Jepang.
Rekam pertandingan Piala Dunia 1958
Top skor
Juste Fontaine (Perancis) 13 goals
Pele (Brasil) 6 goals
Helmut Rahn (Jerman) 6 goals
Peter McParland (Irlandia Utara) 5 goals
Vava (Brasil) 5 goals

Statistik Lain
Jumlah pertandingan 35
Total gol yang tercipta 126
Rata-rata gol per pertandingan 3,60
Kartu merah 3
Gol bunuh diri 1
Total penonton 868.000
Rata-rata penonton 24.800

Klasemen akhir Piala Dunia 1958
P W D L Goals Pts
1. Brasil C 6 5 1 0 16- 4 11
2. Swedia F 6 4 1 1 12- 7 9
3. Perancis SF 6 4 0 2 23-15 8
4. Jerman Barat SF 6 2 2 2 12-14 6
5. Yugoslavia QF 4 1 2 1 7-7 4
6. Wales QF 5* 1 3 1 4-4 5
7. Uni Soviet QF 5* 2 1 2 5-6 5
8. Irlandia Utara QF 5* 2 1 2 6-10 5
9. Cekoslovakia 1R 4* 1 1 2 9-6 3
10. Hungaria 1R 4* 1 1 2 7-5 3
11. Inggris 1R 4* 0 3 1 4-5 3
12. Paraguay 1R 3 1 1 1 9-12 3
13. Argentina 1R 3 1 0 2 5-10 2
14. Skotlandia 1R 3 0 1 2 4-6 1
15. Austria 1R 3 0 1 2 2-7 1
16. Meksiko 1R 3 0 1 2 1-8 1

* Tim-tim ini harus melewati babak play-off untuk lolos dari fase grup. Di babak penyisihan grup, mereka semua sama-sama memiliki tiga poin. Yugoslavia meraih empat poin sehingga di klasemen berada di atas yang lainnya. Poin-poin di playoff tidak dimasukkan dalam tabel.

* Sistem poin yang dipakai pada Piala Dunia 1930 hingga 1990 adalah 2 untuk sebuah kemenangan dan 1 untuk seri.
Perjalanan Menuju Juara
Babak kualifikasi
GROUP A
Irlandia Utara
Cekoslovakia
Jerman Barat
Argentina

GROUP B
Yugoslavia
Skotlandia
Perancis
Paraguay

GROUP C
Swedia
Meksiko
Hungaria
Wales

GROUP D
Brasil
Austria
Inggris
Uni Soviet

Perempat final
Jeman Barat vs Yugoslavia 1-0
Swedia vs Uni Soviet 2-0
Perancis vs Irlandia Utara 4-0
Brasil vs Wales 1-0

Semifinal
Swedia vs Jerman Barat 3-1
Brasil vs Perancis 5-2

Perebutan peringkat tiga
Perancis vs Jerman Barat 6-3

FINAL
Brasil vs Swedia 5-2

1962: Brasil Pertahankan Gelar
PADA kongres FIFA tahun 1956 di Lisbon, Portugal, ada tiga negara yang secara resmi mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 1962. Argentina, Chili, dan Jerman Barat, menyatakan kesediaan mereka untuk menyelenggarakan turnamen sepak bola antar-negara tersebut.

Jerman Barat menjadi negara pertama yang "tersingkir", karena hampir semua peserta kongres tidak sepakat jika Piala Dunia untuk ketiga kalinya secara berturut-turut diselenggarakan di benua Eropa. Karena itu, Argentina menjadi negara terfavorit untuk menjadi tuan rumah, karena selain budaya sepak bolanya, dan memiliki sejumlah stadion besar, antusiasme penduduknya juga sangat tinggi. Mereka semakin menjadi kandidat terkuat ketika Chili diguncang gempa dasyat pada Mei 1960, yang menurut laporan menewaskan sekitar 5.000 orang.

Namun tak disangka, Chili ditunjuk sebagai negara penyelenggara Piala Dunia 1962. Lobi dan alasan menyentuh dari Presiden FA Chili, Carlos Dittborn, menarik simpati FIFA. "Kami tidak memiliki apa-apa, sehingga kami harus menjadi tuan rumah Piala Dunia," demikian pernyataan Dittborn, yang membuat FIFA trenyuh dan akhirnya menjatuhkan pilihan Chili sebagai tuan rumah.

Dalam kurun waktu dua tahun setelah bencana gempa bumi itu, Chili bergerak cepat untuk membangun stadion-stadion baru, termasuk National Stadium di Santiago, yang selesai tepat waktu saat turnamen dimulai. Untuk ukuran sebuah negara miskin, Chili yang menjadi tuan rumah tidak terlalu mengecewakan FIFA, meskipun panitia masih harus belajar lebih banyak lagi tentang sepak bola.

Tak seperti pada perhelatan-perhelatan sebelumnya, di sini untuk pertama kalinya terjadi sebuah kejutan di babak kualifikasi. Swedia yang di Piala Dunia terakhir menjadi runner-up, harus tersingkir lebih awal karena tidak mampu melewati penyisihan grup. Sementara itu, Brasil yang mengusung semua kekuatannya ketika menjadi juara 1958, tampaknya masih tetap menjadi favorit. Hanya ada satu tambahan pemain, yaitu Amarildo, yang dipanggil untuk menggantikan Pele yang cedera pada pertandingan kedua.

Pada 2 Juni, terjadi peristiwa terburuk dan merupakan hari paling kelam dalam sejarah Piala Dunia, ketika Chili bertemu Italia di babak penyisihan Grup B. Disaksikan sekitar 70.000 penonton di Santiago, terjadi perkelahian di lapangan hijau yang mengakibatkan dua orang pemain Italia diusir keluar lapangan karena mendapat kartu merah. Menurut wasit asal Inggris, Aston, pertandingan tersebut tidak terkontrol karena para pemain berkelahi dan saling menendang, sehingga polish harus turun tangan untuk meredakan situasi. Duel ini berakhir dengan skor 2-0 untuk kemenangan tuan rumah.

Setelah menyelesaikan babak penyisihan di tiap grup, muncullah delapan tim yang lolos ke perempat final. Di babak ini, Yugoslavia untuk ketiga kalinya secara berturut-turut kembali bertemu dengan Jerman Barat. Setelah selalu kalah dalam dua pertemuan sebelumnya, kali ini Yugoslavia bisa membalas lewat gol Radakovic tiga menit sebelum pertandingan usai, sehingga mereka lolos dengan kemenangan 1-0.

Sementara itu, Brasil terus menunjukkan konsistensinya. "Tim Samba" melangkah pasti ke semifinal setelah membekuk Inggris 3-1, dengan Garrincha sebagai bintang, karena jadi inspirator.

Cekoslovakia juga mengikuti jejak Yugoslavia dan Brasil, setelah menang 1-0 atas Hungaria. Kejutan juga dibikin Chili, yang di luar dugaan mengandaskan Uni Soviet dengan kemenangan 2-1.

Namun di semifinal, Chili harus bertemu dengan Brasil yang sedang dalam performa terbaik. Bisa ditebak, Brasil tak tertahankan dan memastikan diri lolos ke final setelah menang 4-2. Garrincha dan Vava membagi rata gol timnya ke gawang tuan rumah. Di partai lain, Yugoslavia gagal membendung Cekoslovakia yang berhasil meraih kemenangan 3-1, sehingga akan bertemu Brasil di partai puncak.

Meskipun gagal ke final, Chili masih bisa menghibur publiknya karena pada perebutan medali perunggu, mereka keluar sebagai pemenang setelah menaklukkan Yugoslavia 1-0. Hasil ini terbilang fantastis, karena mereka sendiri tak menyangka akan melangkah sampai semifinal.

Pada partai final, Cekoslovakia membuat kejutan karena lebih dulu memimpin. Tetapi, Brasil yang boleh diperkuat Garrincha walaupun mendapat kartu merah di semifinal, mampu keluar dari tekanan.

Tiga gol balasan bisa dilesakkan "tim Samba" untuk membalikkan keadaan sehingga menang 3-1, sekaligus mempertahankan trofi yang kali ini mereka raih tanpa harus dipekuat sang bintang di turnamen sebelumnya, Pele.
Rekam pertandingan Piala Dunia 1962
Top skor
Garrincha (Brasil) 4 goals
Valentin Ivanov (Uni Soviet) 4 goals
Leonel Sanchez (Chili) 4 goals
Vava (Brasil) 4 goals
Florian Albert (Hungaria) 4 goals
Drazan Jerkovic (Yugoslavia) 4 goals

Statistik Lain
Jumlah pertandingan 32
Total gol yang tercipta 89
Rata-rata gol per pertandingan 2,78
Kartu merah 6
Gol bunuh diri: tidak ada
Total penonton 776.000
Rata-rata penonton 24.250

Klasemen akhir Piala Dunia 1962
P W D L Goals Pts
1. Brasil C 6 5 1 0 14-5 11
2. Cekoslovakia F 6 3 1 2 7-7 7
3. Chili SF 6 4 0 2 10-8 8
4. Yugoslavia SF 6 3 0 3 10-7 6
5. Hungaria QF 4 2 1 1 8-3 5
6. Uni Soviet QF 4 2 1 1 9-7 5
7. Jerman Barat QF 4 2 1 1 4-2 5
8. Inggris QF 4 1 1 2 5-6
9. Italia 1R 3 1 1 1 3-2 3
10. Argentina 1R 3 1 1 1 2-3 3
11. Meksiko 1R 3 1 0 2 3-4 2
12. Spanyol 1R 3 1 0 2 2-3 2
13. Uruguay 1R 3 1 0 2 4-6 2
14. Kolombia 1R 3 0 1 2 5-11 1
15. Bulgaria 1R 3 0 1 2 1-7 1
16. Swiss 1R 3 0 0

3
2-8 0

* Sistem poin yang dipakai pada Piala Dunia 1930 hingga 1990 adalah 2 untuk sebuah kemenangan dan 1 untuk seri.
Perjalanan Menuju Juara
Babak kualifikasi
GROUP A
Uni Soviet
Yugoslavia
Uruguay
Kolombia

GROUP B
Jerman Barat
Chili
Swiss
Italia

GROUP C
Brasil
Cekoslovakia
Meksiko
Spanyol

GROUP D
Hungaria
England
Argentina
Bulgaria

Perempat final
2 Chili
1 Uni Soviet

1 Yugoslavia
0 Jerman Barat

3 Brasil
1 Inggris

1 Cekoslovakia
0 Hungaria
Semifinal
4 Brasil
2 Chili

3 Cekoslovakia
1 Yugoslavia
Perebutan peringkat tiga
1 Chili
0 Yugoslavia

FINAL
3 Brasil
1 Cekoslovakia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar