ilustrasi
PANGKAL PINANG — Tragis nasib ABG yang baru duduk di SLTP ini. Ia harus mengalami depresi setelah digauli bapak kandungnya. Bahkan, kakak tirinya pun ikut melakukan aksi amoralnya.
Sebut saja ia Kenanga (14). Kejadian tragis ini bermula di bulan Ramadhan kala Kenanga yang ingin merayakan Lebaran dengan baju baru mengunjungi bapak kandungnya yang ada di Desa Permis.
Kedatangan Kenanga pada September lalu sudah menjadi perjalanan dan kunjungan rutin. Hampir setiap tahun, tepatnya empat tahun terakhir setelah kedua orangtuanya berpisah, Kenanga mengunjungi sang ayah untuk meminta uang sekadar beli baju buat Lebaran.
Namun, tahun ini menjadi tahun terakhir bagi Kenanga menemui sang ayah. Kejadian yang menimpanya membuat ia harus dirawat selama tiga malam di RSJ Sungailiat karena depresi yang dia alami.
Peristiwa itu tepatnya terjadi pada 5 September sekitar pukul 01.30 dini hari. Kenanga yang sedang tidur dibangunkan oleh ayahnya, MH (54), dan diajak ke hutan yang berjarak lebih kurang 100 meter dengan waktu lebih dari 10 menit. Di hutan itulah Kenanga diperkosa.
"Malem-malem ku dibangun, diajak ke hutan dak jauh dari rumah. Di hutan itulah ayah maksaku, ku diancam," ungkap Kenanga ketika dimintai keterangan di SPK Polda Bangka Belitung, Sabtu (16/10/2010), didampingi penasihat hukum Hendra, Hellyda Atika, dan Adhystia.
Setelah selesai menyalurkan hasratnya, Kenanga pun diajak pulang oleh sang ayah dan masih sempat diajak sahur.
Berdasarkan pengakuan Kenanga, bukan MH saja yang telah melakukan pemerkosaan terhadap, melainkan juga Ar (24), kakak tiri korban. Ar telah melakukan hal yang sama satu hari sebelum ia digauli sang ayah kandung.
Malam Sabtu, ketika ia masih menonton TV sekitar pukul 21.00, ia didekati kakak tirinya dan dipaksa melakukan hubungan intim. Namun, Kenanga tidak menceritakan kejadian tersebut.
Hendra, kuasa hukum keluarga Kenanga, mengatakan bahwa tadi malam penangkapan terhadap pelaku telah dilaksanakan.
"Tadi malam kami menemani klien kami, Kenanga, untuk menunjuk pelaku dan langsung diadakan olah TKP. Kenanga yang masih ingat tempat kejadian perkara langsung menunjukkan tempat kejadian yang menimpanya," ungkap Hendra.
Hendra juga menambahkan bahwa kedua pelaku sudah diamankan di Polda Bangka Belitung. Akan tetapi, pelaku masih tidak mengakui jika ia telah menodai putri kandungnya.
Sebut saja ia Kenanga (14). Kejadian tragis ini bermula di bulan Ramadhan kala Kenanga yang ingin merayakan Lebaran dengan baju baru mengunjungi bapak kandungnya yang ada di Desa Permis.
Kedatangan Kenanga pada September lalu sudah menjadi perjalanan dan kunjungan rutin. Hampir setiap tahun, tepatnya empat tahun terakhir setelah kedua orangtuanya berpisah, Kenanga mengunjungi sang ayah untuk meminta uang sekadar beli baju buat Lebaran.
Namun, tahun ini menjadi tahun terakhir bagi Kenanga menemui sang ayah. Kejadian yang menimpanya membuat ia harus dirawat selama tiga malam di RSJ Sungailiat karena depresi yang dia alami.
Peristiwa itu tepatnya terjadi pada 5 September sekitar pukul 01.30 dini hari. Kenanga yang sedang tidur dibangunkan oleh ayahnya, MH (54), dan diajak ke hutan yang berjarak lebih kurang 100 meter dengan waktu lebih dari 10 menit. Di hutan itulah Kenanga diperkosa.
"Malem-malem ku dibangun, diajak ke hutan dak jauh dari rumah. Di hutan itulah ayah maksaku, ku diancam," ungkap Kenanga ketika dimintai keterangan di SPK Polda Bangka Belitung, Sabtu (16/10/2010), didampingi penasihat hukum Hendra, Hellyda Atika, dan Adhystia.
Setelah selesai menyalurkan hasratnya, Kenanga pun diajak pulang oleh sang ayah dan masih sempat diajak sahur.
Berdasarkan pengakuan Kenanga, bukan MH saja yang telah melakukan pemerkosaan terhadap, melainkan juga Ar (24), kakak tiri korban. Ar telah melakukan hal yang sama satu hari sebelum ia digauli sang ayah kandung.
Malam Sabtu, ketika ia masih menonton TV sekitar pukul 21.00, ia didekati kakak tirinya dan dipaksa melakukan hubungan intim. Namun, Kenanga tidak menceritakan kejadian tersebut.
Hendra, kuasa hukum keluarga Kenanga, mengatakan bahwa tadi malam penangkapan terhadap pelaku telah dilaksanakan.
"Tadi malam kami menemani klien kami, Kenanga, untuk menunjuk pelaku dan langsung diadakan olah TKP. Kenanga yang masih ingat tempat kejadian perkara langsung menunjukkan tempat kejadian yang menimpanya," ungkap Hendra.
Hendra juga menambahkan bahwa kedua pelaku sudah diamankan di Polda Bangka Belitung. Akan tetapi, pelaku masih tidak mengakui jika ia telah menodai putri kandungnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar