Indonesia Terbuka Grand Prix Gold 2010
Pada partai pembuka semifinal di Stadion Palaran, Samarinda, Tontowi/Liliyana yang menjadi unggulan keenam mengalahkan unggulan kedua, Fran Kurniawan/Pia Zebadiah, 21-11, 25-23. Sebelumnya, pasangan tersebut meraih gelar di Macau dan runner-up di Taiwan GP Gold 2010.
"Mudah-mudahan bisa mengulang kesuksesan di Macau, menjadi juara," kata Liliyana yang bersama Tontowi akan mewakili Indonesia di Asian Games, bulan depan.
Kesuksesan Tontowi/Liliyana ini juga memberikan secercah harapan bahwa Indonesia sudah punya pengganti Nova Widianto/Liliyana Natsir. Konsistensi Tontowi/Liliyana bisa menguak harapan untuk menyabet medali di Asian Games.
Pada babak final, Minggu (17/10/2010), mereka akan menghadapi pemenang antara Markis Kido/Lita Nurlita dan Mochamad Delynugraha/Richi Puspita Dili yang tampil pada partai keempat, Sabtu.
Anneke/Annisa kandas
Sementara itu, pasangan putri, Anneke Feinya Agustine/Annisa Wahyuni, gagal mengatasi permainan ganda China, Luo Ying/Luo Yu, sehingga kandas pada babak semifinal. Pasangan unggulan kedua itu kalah dua game langsung, 14-21, 18-21.
"Mereka lebih dulu menekan sehingga kami tertekan terus," ujar Annisa seusai pertandingan.
Sementara itu, Anneke Feinya yang banyak melakukan kesalahan sendiri dalam pertandingan tersebut mengaku kesulitan memperkirakan arah kok sehingga kerap salah langkah.
Anneke/Annisa sempat memimpin 17-13 pada game kedua. Namun, lawan bisa mengejar sebelum menutup pertandingan dengan kemenangan 21-18.
"Pada game kedua, kami menang angin, jadi berani nyerang. Tetapi, tetap saja kami kalah tekanan," kata Annisa tentang lawan yang baru kali pertama mereka hadapi itu.
Pada final, satu-satunya wakil China yang tersisa dalam turnamen berhadiah 120.000 dollar AS itu akan melawan unggulan teratas, Greysia Polii/Meiliana Jauhari, yang mengalahkan pasangan Vita Marissa/Nadya Melati, 21-19, 17-21, 21-15.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar