Indonesia Terbuka Grand Prix Gold 2010
Pada pertandingan semifinal di Stadion Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu (16/10/2010), unggulan kedua yang bernaung di bawah atap Pelatnas Cipayung tersebut menyerah 17-21, 21-16, 17-21 dari pemain yunior Thailand, Ratchanok Inthanon. Hasil ini juga membuat Maria Febe gagal melakukan revans atas lawannya yang baru berusia 16 tahun itu. Ia juga kalah tahun lalu di Vietnam dengan hasil straight set.
Kegagalan Maria Febe semakin menenggelamkan reputasi tunggal putri Indonesia yang dulu sangat disegani pemain dari negara mana pun. Bagaimana tidak, di saat Indonesia masih tetap mengandalkan muka-muka lama seperti Maria Febe, Adriyanti Firdasari, dan Maria Kristin Yulianti (bahkan Firda dan Maria Kristin sudah tersingkir pada babak awal), negara "kecil" yang tidak memiliki tradisi bagus di bulu tangkis justru sudah menghasilkan pemain andalan untuk masa depan.
Ya, dari penampilan Inthanon, yang baru saja menyabet gelar juara dunia yunior 2010 di Meksiko beberapa waktu lalu, terlihat jelas bahwa Thailand sudah punya satu modal di sektor tunggal putri yang siap menembus dominasi China. Sementara itu, bagi Indonesia, mimpi untuk mendapatkan pengganti Susi Susanti dan Mia Audina belum juga menjadi kenyataan.
Pada babak final besok, Inthanon akan menghadapi pemenang antara unggulan kedelapan dari Singapura, Zhang Beiwin, atau unggulan keempat dari Taiwan, Cheng Shao Chieh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar