JAMBI EKSPRES:
1690 ekor ternak akan disiapkan untuk kebutuhan menjelang Hari Idul Adha pada 2010. Kebutuhan ternak tersebut meningkat dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 1658 ekor.
Dikatakan Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan Kota Jambi, Harlik SP, pihaknya telah melakukan persiapan khususnya kebutuhan ternak di Kota Jambi menjelang Idul Adha 2010.
Pihaknya akan membentuk tim khusus yang turun ke lapangan untuk memantau ternak yang dikurbankan. "Diperkirakan kebutuhan ternak menjelang Idul Adha sebanyak 1690 ekor," ucapnya, Senin (25/10).
Menurutnya, kebutuhan ternak khususnya sapi sebanyak 776 ekor, kerbau 10 ekor dan kambing 904 ekor. Sebelum dikurbankan, tim yang turun ke lapangan akan memantau dan mengecek kesehatan dan kondisi hewan kurban tersebut. Agar menjamin masyarakat yang mengkonsumsi daging kurban.
Masyarakat atau panitia Idul Adha yang menyembelih hewan kurban sendiri agar melaporkannya ke instansi terkait. Walaupun hewan kurban, namun kondisi tubuhnya belum tentu sehat dan tidak berpenyakit.
Harlik menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan sekitar 120 ekor sapi yang berasal dari para peternak di Kota Jambi seperti Mudung Laut, Sekoja. Namun, pihaknya optimis dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Jambi akan ternak menjelang Idul Adha.
1690 ekor ternak akan disiapkan untuk kebutuhan menjelang Hari Idul Adha pada 2010. Kebutuhan ternak tersebut meningkat dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 1658 ekor.
Dikatakan Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan Kota Jambi, Harlik SP, pihaknya telah melakukan persiapan khususnya kebutuhan ternak di Kota Jambi menjelang Idul Adha 2010.
Pihaknya akan membentuk tim khusus yang turun ke lapangan untuk memantau ternak yang dikurbankan. "Diperkirakan kebutuhan ternak menjelang Idul Adha sebanyak 1690 ekor," ucapnya, Senin (25/10).
Menurutnya, kebutuhan ternak khususnya sapi sebanyak 776 ekor, kerbau 10 ekor dan kambing 904 ekor. Sebelum dikurbankan, tim yang turun ke lapangan akan memantau dan mengecek kesehatan dan kondisi hewan kurban tersebut. Agar menjamin masyarakat yang mengkonsumsi daging kurban.
Masyarakat atau panitia Idul Adha yang menyembelih hewan kurban sendiri agar melaporkannya ke instansi terkait. Walaupun hewan kurban, namun kondisi tubuhnya belum tentu sehat dan tidak berpenyakit.
Harlik menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan sekitar 120 ekor sapi yang berasal dari para peternak di Kota Jambi seperti Mudung Laut, Sekoja. Namun, pihaknya optimis dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Jambi akan ternak menjelang Idul Adha.
PELANGGAN PLN NUNGGAK 7 MILIAR
JAMBI EKSPRES:
Tunggakan pelanggan listrik ternyata cukup besar. Dalam setiap bulannya, Perusahaan Listrik Negara (PLN) Cabang Jambi mendapatkan tunggakan dari pelanggannya sebanyak Rp 7 miliar.
Padahal, setiap bulannya PLN Cabang Jambi yang meliputi Kota Jambi, Kabupaten Muaro Jambi, Batanghari, Tanjab Timur, dan Tanjab Barat, selalu menargetkan nihil bagi tunggakan yang muncul tiap bulannya.
Dikatakan Humas PLN Cabang Jambi, H Tambunan, Rp 7 miliar tunggakan itu rata-rata ditunggak oleh sekitar tiga ribuan pelanggan, dari total sekitar 200 ribu pelanggan listrik PLN Cabang Jambi. "Sekitar 90 persen dari penunggak itu, adalah pelanggan dari kalangan rumah tangga," katanya, Senin (25/10).
Menurutnya, ada satu kawasan dimana tunggakan biasanya nihil per-bulannya, yakni Muara Sabak. Dengan tunggakan sebanyak ini, tentu saja dikatakan Tambunan, berpengaruh pada kinerja PLN.
Karena itu, awal November mendatang dikatakannya pelanggan yang menunggak, baik itu sebulan hingga tiga bulan akan diputus aliran listriknya sebagai upaya untuk mendorong agar tunggakan dibayarkan.
"Kalau saat ini, pemutusan bisa dilakukan mendadak tanpa pemberitahuan sebelumnya. Jadi, masyarakat yang menunggak seharusnya bisa mengerti," katanya.
Bila nantinya ingin disambung lagi, pelanggan harus membayar tunggakannya. Jadi, pemutusan bersifat sementara. Namun, terkadang yang jadi permasalahan dalam melakukan pemutusan ini, biasanya pelanggan secara tiba-tiba membayar ketiga petugas PLN akan melakukan pemutusan.
Selain itu, penunggakan bisa berakibat juga pembongkaran strum atau meteran bagi pelanggan, sehingga bila hal itu terjadi, pelanggan harus membayar biaya pemasangan baru. Selain itu juga harus membayar tunggakan rekening lama. "Jadi, bila menunggak hingga waktu tiga bulan kerugiannya bisa dua kali lipat," katanya.
Tunggakan pelanggan listrik ternyata cukup besar. Dalam setiap bulannya, Perusahaan Listrik Negara (PLN) Cabang Jambi mendapatkan tunggakan dari pelanggannya sebanyak Rp 7 miliar.
Padahal, setiap bulannya PLN Cabang Jambi yang meliputi Kota Jambi, Kabupaten Muaro Jambi, Batanghari, Tanjab Timur, dan Tanjab Barat, selalu menargetkan nihil bagi tunggakan yang muncul tiap bulannya.
Dikatakan Humas PLN Cabang Jambi, H Tambunan, Rp 7 miliar tunggakan itu rata-rata ditunggak oleh sekitar tiga ribuan pelanggan, dari total sekitar 200 ribu pelanggan listrik PLN Cabang Jambi. "Sekitar 90 persen dari penunggak itu, adalah pelanggan dari kalangan rumah tangga," katanya, Senin (25/10).
Menurutnya, ada satu kawasan dimana tunggakan biasanya nihil per-bulannya, yakni Muara Sabak. Dengan tunggakan sebanyak ini, tentu saja dikatakan Tambunan, berpengaruh pada kinerja PLN.
Karena itu, awal November mendatang dikatakannya pelanggan yang menunggak, baik itu sebulan hingga tiga bulan akan diputus aliran listriknya sebagai upaya untuk mendorong agar tunggakan dibayarkan.
"Kalau saat ini, pemutusan bisa dilakukan mendadak tanpa pemberitahuan sebelumnya. Jadi, masyarakat yang menunggak seharusnya bisa mengerti," katanya.
Bila nantinya ingin disambung lagi, pelanggan harus membayar tunggakannya. Jadi, pemutusan bersifat sementara. Namun, terkadang yang jadi permasalahan dalam melakukan pemutusan ini, biasanya pelanggan secara tiba-tiba membayar ketiga petugas PLN akan melakukan pemutusan.
Selain itu, penunggakan bisa berakibat juga pembongkaran strum atau meteran bagi pelanggan, sehingga bila hal itu terjadi, pelanggan harus membayar biaya pemasangan baru. Selain itu juga harus membayar tunggakan rekening lama. "Jadi, bila menunggak hingga waktu tiga bulan kerugiannya bisa dua kali lipat," katanya.
GUBERNUR MENYAMPAIKAN PEJABAT JANGAN HANYA MAIN GOLF SAJA
JAMBI EKSPRES:
Kritikan keras dilempar Gubernur Hasan Basri Agus kepada kepala SKPD Provinsi Jambi saat Rapat Paripurna pemberian jawaban pemerintah terhadap Fraksi DPRD Provinsi Jambi.
Selain kritik, mantan Bupati Sarolangun ini sempat menyindir pejabat-pejabat yang lebih memilih menggunakan waktu untuk liburan ke Jakarta dibanding mengetahui konndisi riil Provinsi Jambi. "Jangan hanya kalau Sabtu ke Jakarta tau main golf," kata HBA.
Kekecewaan HBA terhadap kinerja SKPD yang tidak bagus keluar ketika membacakan jawaban atas pandangan fraksi, dengan suara keras kritik terlontar ketika berada diatas mimbar.
"Apabila ada kepala dinas yang tidak bisa menangkap tugas SKPD dan menerjemahkan visi misi, ini bodoh," ujar Hasan Basri Agus, Senin (25/10) dihadapan anggota dewan.
Diungkapkan HBA, dirinya sudah berusaha dan susah- susah mencapai visi misi namun tidak didukung SKPD yang kreatif dan inovatif. "Ditanya tidak paham, ini bodoh. Bagaimana mau maju kalau ditanya tidak paham," kata HBA jengkel.
Dirinya menegaskan akan melakukan evaluasi kinerja apabila SKPD-nya tidak maju. Sebagai evaluasi terhadap SKPD, gubernur mengatakan dibuat indikator pelaksanaan program. Selain itu akan dilakukan rapat untuk poin-poin penting, selain itu gubernur mengatakan sudah berusaha melakukan perbaikan untuk pelayanan, seperti penggantian pejabat, semisal di RSUD.
Perihal infrastruktur jalan yang mendesak, dikatakan akan segera mengadakan rapat khusus dengan kepala bidang di Dinas Pekerjaan Umum. Kalimat bernada kesal sempat juga dilontarkannya, semisal jalan di Jangkat dinas terkait diharap mengetahui kondisi medan.
Kritikan keras dilempar Gubernur Hasan Basri Agus kepada kepala SKPD Provinsi Jambi saat Rapat Paripurna pemberian jawaban pemerintah terhadap Fraksi DPRD Provinsi Jambi.
Selain kritik, mantan Bupati Sarolangun ini sempat menyindir pejabat-pejabat yang lebih memilih menggunakan waktu untuk liburan ke Jakarta dibanding mengetahui konndisi riil Provinsi Jambi. "Jangan hanya kalau Sabtu ke Jakarta tau main golf," kata HBA.
Kekecewaan HBA terhadap kinerja SKPD yang tidak bagus keluar ketika membacakan jawaban atas pandangan fraksi, dengan suara keras kritik terlontar ketika berada diatas mimbar.
"Apabila ada kepala dinas yang tidak bisa menangkap tugas SKPD dan menerjemahkan visi misi, ini bodoh," ujar Hasan Basri Agus, Senin (25/10) dihadapan anggota dewan.
Diungkapkan HBA, dirinya sudah berusaha dan susah- susah mencapai visi misi namun tidak didukung SKPD yang kreatif dan inovatif. "Ditanya tidak paham, ini bodoh. Bagaimana mau maju kalau ditanya tidak paham," kata HBA jengkel.
Dirinya menegaskan akan melakukan evaluasi kinerja apabila SKPD-nya tidak maju. Sebagai evaluasi terhadap SKPD, gubernur mengatakan dibuat indikator pelaksanaan program. Selain itu akan dilakukan rapat untuk poin-poin penting, selain itu gubernur mengatakan sudah berusaha melakukan perbaikan untuk pelayanan, seperti penggantian pejabat, semisal di RSUD.
Perihal infrastruktur jalan yang mendesak, dikatakan akan segera mengadakan rapat khusus dengan kepala bidang di Dinas Pekerjaan Umum. Kalimat bernada kesal sempat juga dilontarkannya, semisal jalan di Jangkat dinas terkait diharap mengetahui kondisi medan.
5700 SAMBUNGAN LISTRIK BARU
JAMBI EKSPRES:
5700 Sambungan Listrik Baru
Selasa, 26 Oktober 2010 | 10:29 WIB
Dalam rangka memperingati Hari Listrik Nasional (HLN) yang ke-65, Perusahaan Listrik Negara (PLN) Cabang Jambi mengoperasikan 5700 sambungan baru untuk konsumen kelas rumah tangga. Hal ini termasuk ke dalam agenda nasional PLN yakni gerakan satu juta sambungan yang jatuh pada tanggal 27 Oktober nanti.
Humas PLN Cabang Jambi, H Tambunan, mengatakan, 5700 sambungan baru itu hanya untuk pelanggan yang berada dalam naungan PLN Cabang Jambi seperti Kota Jambi, Muaro Jambi, Batanghari, Tanjab Timur, dan Tanjab Barat.
"Secara nasional hal ini akan dilakukan serempak dan persiapannya sudah dilakukan sejak 1 Oktober yang lalu," kata Tambunan.
Pada 27 Oktober nanti, dikatakannya, seluruh karyawan PLN akan turun ke lapangan guna mengoperasikan 5700 sambungan baru tersebut. Adapun 5700 sambungan baru itu diperuntukkan bagi rumah tangga yang sebelumnya telah masuk daftar tunggu sebagai calon pelanggan.
"Selain itu pemilihannya berdasarkan kondisi overload-nya trafo," katanya. Namun, sayang 5700 sambungan baru itu tidak diperinci. Adapun dari 5700 sambungan itu diprioritaskan untuk pelanggan rumah tangga dengan daya 450, 900 dan 1.300 volt ampere.
Tambunan mengatakan, program ini sudah sejak lama direncanakan, bahkan dari awal tahun 2010. Program ini pun pada akhirnya dideklarasikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada pertengahan tahun 2010 ini.
5700 Sambungan Listrik Baru
Selasa, 26 Oktober 2010 | 10:29 WIB
Dalam rangka memperingati Hari Listrik Nasional (HLN) yang ke-65, Perusahaan Listrik Negara (PLN) Cabang Jambi mengoperasikan 5700 sambungan baru untuk konsumen kelas rumah tangga. Hal ini termasuk ke dalam agenda nasional PLN yakni gerakan satu juta sambungan yang jatuh pada tanggal 27 Oktober nanti.
Humas PLN Cabang Jambi, H Tambunan, mengatakan, 5700 sambungan baru itu hanya untuk pelanggan yang berada dalam naungan PLN Cabang Jambi seperti Kota Jambi, Muaro Jambi, Batanghari, Tanjab Timur, dan Tanjab Barat.
"Secara nasional hal ini akan dilakukan serempak dan persiapannya sudah dilakukan sejak 1 Oktober yang lalu," kata Tambunan.
Pada 27 Oktober nanti, dikatakannya, seluruh karyawan PLN akan turun ke lapangan guna mengoperasikan 5700 sambungan baru tersebut. Adapun 5700 sambungan baru itu diperuntukkan bagi rumah tangga yang sebelumnya telah masuk daftar tunggu sebagai calon pelanggan.
"Selain itu pemilihannya berdasarkan kondisi overload-nya trafo," katanya. Namun, sayang 5700 sambungan baru itu tidak diperinci. Adapun dari 5700 sambungan itu diprioritaskan untuk pelanggan rumah tangga dengan daya 450, 900 dan 1.300 volt ampere.
Tambunan mengatakan, program ini sudah sejak lama direncanakan, bahkan dari awal tahun 2010. Program ini pun pada akhirnya dideklarasikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada pertengahan tahun 2010 ini.
STIK DARAH PMI TAK PENUHI TARGET
JAMBI EKSPRES:
Stok Darah PMI tak Penuhi Target
Selasa, 26 Oktober 2010 | 10:23 WIB
Warga mengeluhkan Unit Pelayanan Teknis (UPT) cabang Jambi yang tidak bisa menyediakan stok darah. Menurut Dewi, seorang warga, harga satu kantong darah yang mencapai Rp 200 an ribu, dianggap tidak sesuai dengan pelayanan tersebut.
Dewi pernah mengantarkan saudaranya untuk membeli darah golongan AB di PMI. Namun, lanjutnya, PMI mengaku kehabisan stok darah yang bergolongan AB. "Saya kira dengan mahalnya harga darah, stoknya selalu ada. Tapi kenyataannya kami selalu kewalahan jika membutuhkan darah," ujarnya kepada Tribun, Senin (25/10).
Dewi berharap pemerintah memperhatikan hal seperti ini. Karena, masalah di PMI ini merupakan masalah yang tidak bisa dianggap sepele.
dr Ermilda, Kepala UPT mengatakan, dalam satu bulan, PMI menghabiskan 300 kantong darah. Namun, stok darah yang ada di PMI kadang tidak mencukupi target rata rata. "Biasanya jika kami menerima donor darah dari instansi sebanyak 100 kantong, kadang itupun hanya bertahan selama dua hingga tiga hari," katanya.
Menurutnya, saat ini PMI memang sedang menggalakkan program donor darah. Salah satu jalan untuk menutupi masalah kekurangan stok darah adalah PMI harus aktif dalam mencari para pendonor masal.
"Kami sudah melakukan sebagian ke tempat ibadah seperti gereja, dan kami akan memberitahukan jamaah masjid juga untuk ikut berpatisipasi. Selain itu kami juga merencanakan untuk masuk ke instansi instansi swasta seperti Tribun," jelasnya.
Untuk sekantong darah, kata Ermilda, tidak ada harganya alias gratis. Namun yang sebesar Rp 265 ribu untuk rumah sakir pemerintah dan Rp 295 ribu untuk rumah sakit swasta adalah Biaya Pengganti Pengelolaan Darah (BPPD).
"Jadi darah tidak ada harganya alias gratis. Yang bayar adalah prosesnya, mulai dari jarum suntik, kantong darah, tes penyakit, penyaringan darah, hingga biaya pemusnahan alat alat yang sudah digunakan oleh pendonor," tuturnya.
Stok Darah PMI tak Penuhi Target
Selasa, 26 Oktober 2010 | 10:23 WIB
Warga mengeluhkan Unit Pelayanan Teknis (UPT) cabang Jambi yang tidak bisa menyediakan stok darah. Menurut Dewi, seorang warga, harga satu kantong darah yang mencapai Rp 200 an ribu, dianggap tidak sesuai dengan pelayanan tersebut.
Dewi pernah mengantarkan saudaranya untuk membeli darah golongan AB di PMI. Namun, lanjutnya, PMI mengaku kehabisan stok darah yang bergolongan AB. "Saya kira dengan mahalnya harga darah, stoknya selalu ada. Tapi kenyataannya kami selalu kewalahan jika membutuhkan darah," ujarnya kepada Tribun, Senin (25/10).
Dewi berharap pemerintah memperhatikan hal seperti ini. Karena, masalah di PMI ini merupakan masalah yang tidak bisa dianggap sepele.
dr Ermilda, Kepala UPT mengatakan, dalam satu bulan, PMI menghabiskan 300 kantong darah. Namun, stok darah yang ada di PMI kadang tidak mencukupi target rata rata. "Biasanya jika kami menerima donor darah dari instansi sebanyak 100 kantong, kadang itupun hanya bertahan selama dua hingga tiga hari," katanya.
Menurutnya, saat ini PMI memang sedang menggalakkan program donor darah. Salah satu jalan untuk menutupi masalah kekurangan stok darah adalah PMI harus aktif dalam mencari para pendonor masal.
"Kami sudah melakukan sebagian ke tempat ibadah seperti gereja, dan kami akan memberitahukan jamaah masjid juga untuk ikut berpatisipasi. Selain itu kami juga merencanakan untuk masuk ke instansi instansi swasta seperti Tribun," jelasnya.
Untuk sekantong darah, kata Ermilda, tidak ada harganya alias gratis. Namun yang sebesar Rp 265 ribu untuk rumah sakir pemerintah dan Rp 295 ribu untuk rumah sakit swasta adalah Biaya Pengganti Pengelolaan Darah (BPPD).
"Jadi darah tidak ada harganya alias gratis. Yang bayar adalah prosesnya, mulai dari jarum suntik, kantong darah, tes penyakit, penyaringan darah, hingga biaya pemusnahan alat alat yang sudah digunakan oleh pendonor," tuturnya.
MANTAN STRIKER PERSIJAM BUNUH DIRI
JAMBI EKSPRES:
Nasib mantan striker yang pernah diajak bergabung Persijam, Saman berakhir tragis. Bujangan yang masih duduk di Kelas X SMAN 6 Muaro Jambi, Minggu (25/10) malam ditemukan tak bernyawa. Korban bunuh diri dengan sarung yang diikatkan ke jendela rumahnya.
Kapolsek Maro Sebo, AKP Mawardi saat dikonfirmasi Senin (25/10) membenarkan korban nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri menggunakan kain sarung. Benar memang ditemukan satu korban gantung diri,” ungkapnya.
Saman bin Ishak (17) melakukan aksi nekatnya di kamarnya sendiri dengan menggunakan sehelai kain sarung. Kain sarung tersebut diikatkan pada tiang jendela dan lehernya, lalu korban nekat melompat keluar jendela.
Saman merupakan seorang siswa kelas X 3 SMAN 6 Muaro Jambi. Berdasarkan keterangan yang berhasil dihimpun pihak Polsek Maro Sebo, korban sebelumnya dimarahi oleh ibunya. Sang ibu memarahi dirinya karena diketahui pulang ke rumah setelah hari sudah mendekati waktu Isya. Usai memarahi anaknya, sang ibu juga sempat memukul Saman dengan sapu. Saat itulah, Saman langsung masuk ke dalam kamar. Ibunya langsung mengambil air wudhu untuk Shalat Isya.
Saat mengambil wudhu sang ibu sempat mendengar suara jendela dibuka dan suara berisik di kamar putranya. Akan tetapi dirinya menduga itu karena Saman kesal setelah dimarahi, ia pun tidak menghiraukannya. Mendengar suara yang sama, Ishak, ayah Saman lantas langsung masuk ke dalam kamar itu. Di dalam kamar tidak ditemukanSaman, yang terlihat hanya kain sarung terikat dan jendela kamar sudah terbuka.
Ishak pung langsung berusaha menyelamatkan Saman. Setelah diturunkan, Saman pun dilarikan ke puskesmas yang berada di simpang Desa Jambi Kecil. Namun sayang nyawa korban tak bisa diselamatkan lagi.
Pelatih Persijam, Udin mengakui kalau M Saman korban bunuh diri warga Desa Jambi Tulo, Kabupaten Muaro Jambi adalah pemain Persijam usia 15 tahun yang pernah digemblengnya. Setahu Udin, pemain yang kerapkali dipasang di posisi gelandang kiri tersebut tidak banyak ulah, dan sangat pendiam.
"Saya pun tadi pagi dikabari tetangganya bahwa, M Saman meninggal karena gantung diri di rumahnya. Dan saya tidak habis pikir, anak sependiam dia, taat menjalankan shalat lima waktu kok bisa mengakhiri hidupnya gantung diri," ujar Udin yang dihubungi Tribun, Senin tengah malam.
Menurut Udin, M Saman adalah anak asuhnya sejak almarhum duduk di bangku SMP. "Dia itu cukup disiplin. Kemampuannya dalam bermain bola cukup lumayanlah, dan pernah beberapa kali memperkuat Persijam. Atas nama teman-teman Persijam, di kesempatan ini saya menyampaikan belasungkawa," tutur Udin.
Nasib mantan striker yang pernah diajak bergabung Persijam, Saman berakhir tragis. Bujangan yang masih duduk di Kelas X SMAN 6 Muaro Jambi, Minggu (25/10) malam ditemukan tak bernyawa. Korban bunuh diri dengan sarung yang diikatkan ke jendela rumahnya.
Kapolsek Maro Sebo, AKP Mawardi saat dikonfirmasi Senin (25/10) membenarkan korban nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri menggunakan kain sarung. Benar memang ditemukan satu korban gantung diri,” ungkapnya.
Saman bin Ishak (17) melakukan aksi nekatnya di kamarnya sendiri dengan menggunakan sehelai kain sarung. Kain sarung tersebut diikatkan pada tiang jendela dan lehernya, lalu korban nekat melompat keluar jendela.
Saman merupakan seorang siswa kelas X 3 SMAN 6 Muaro Jambi. Berdasarkan keterangan yang berhasil dihimpun pihak Polsek Maro Sebo, korban sebelumnya dimarahi oleh ibunya. Sang ibu memarahi dirinya karena diketahui pulang ke rumah setelah hari sudah mendekati waktu Isya. Usai memarahi anaknya, sang ibu juga sempat memukul Saman dengan sapu. Saat itulah, Saman langsung masuk ke dalam kamar. Ibunya langsung mengambil air wudhu untuk Shalat Isya.
Saat mengambil wudhu sang ibu sempat mendengar suara jendela dibuka dan suara berisik di kamar putranya. Akan tetapi dirinya menduga itu karena Saman kesal setelah dimarahi, ia pun tidak menghiraukannya. Mendengar suara yang sama, Ishak, ayah Saman lantas langsung masuk ke dalam kamar itu. Di dalam kamar tidak ditemukanSaman, yang terlihat hanya kain sarung terikat dan jendela kamar sudah terbuka.
Ishak pung langsung berusaha menyelamatkan Saman. Setelah diturunkan, Saman pun dilarikan ke puskesmas yang berada di simpang Desa Jambi Kecil. Namun sayang nyawa korban tak bisa diselamatkan lagi.
Pelatih Persijam, Udin mengakui kalau M Saman korban bunuh diri warga Desa Jambi Tulo, Kabupaten Muaro Jambi adalah pemain Persijam usia 15 tahun yang pernah digemblengnya. Setahu Udin, pemain yang kerapkali dipasang di posisi gelandang kiri tersebut tidak banyak ulah, dan sangat pendiam.
"Saya pun tadi pagi dikabari tetangganya bahwa, M Saman meninggal karena gantung diri di rumahnya. Dan saya tidak habis pikir, anak sependiam dia, taat menjalankan shalat lima waktu kok bisa mengakhiri hidupnya gantung diri," ujar Udin yang dihubungi Tribun, Senin tengah malam.
Menurut Udin, M Saman adalah anak asuhnya sejak almarhum duduk di bangku SMP. "Dia itu cukup disiplin. Kemampuannya dalam bermain bola cukup lumayanlah, dan pernah beberapa kali memperkuat Persijam. Atas nama teman-teman Persijam, di kesempatan ini saya menyampaikan belasungkawa," tutur Udin.
BERAS RASKIN DI PERJUAL BELIKAN DI PASAR
JAMBI EKSPRES:
Beras Miskin (Raskin) yang diperuntukkan bagi keluarga miskin dari pemerintah ternyata diperjualbelikan di pasar. Tauke beras di Kabupaten Bungo berani membeli raskin dari warga dengan harga dua kali lipat.
Sekarung Raskin isi 15 kilogram dibeli warga dari pemerintah seharga Rp 19.500 atau Rp 1.300/kg. Namun tauke beras berani membeli dengan harga Rp 60-70 ribu per karung yang dijual kembali ke masyarakat Rp 80-85 ribu/karung.
Praktik jual beli Raskin ini terungkap setelah Satpol PP Bungo melakukan sidak ke sebuah toko yang dilaporkan warga membeli Raskin dari warga. Petugas Pol PP akhirnya menyita 30 karung raskin dari toko tersebut.
Kakan Pol PP Djusri Ramli mengatakan, sebelumnya pihaknya beberapa hari lalu mendapat laporan adanya warga yang menjual Raskin secara bebas. Setelah diselidiki, ternyata memang benar.
"Ada 30 karung raskin yang diperjual belikan dipasar kita amankan, untuk proses lebih lanjut," kata Djusri, Senin (25/10).
Katanya, dari keterangan pemilik toko, Raskin tersebut didatangkan dari Kota Jambi. Namun tidak jelas dari agen mana yang memasok beras tersebut. Untuk itu katanya pihaknya akan memanggil pemilik toko tersebut guna dimintai keterangan.
"Akan kita proses, kalau memang terbukti, maka akan kita serahkan ke polisi," kata Djusri.
Pemilik toko, Adi (59) mengatakan Raskin yang dijualnya tersebut dibeli dari masyarakat yang menjual langsung ke tokonya.
"Tukang ojek yang mengantarkannya ke sini, mereka jual ya saya beli," ungkap Adi. Katanya tukang ojek mengatar ketempatnya tersebut jumlahnya hanya sekitar 3-4 karung.
Adi mengatakan, raskin tersebut dibelinya dengan harga Rp 60 ribu hingga Rp 70 ribu perkarung, dan ada juga yang ditukar dengan beras Balido dan orang yang mengantar beras tersebut nambah sebesar Rp 60 ribu.
Katanya, beras tersebut kembali dijualnya dengan harga Rp 80 ribu hingga Rp 85 ribu perkarung.
"Ini semuanya ada 27 karung, belum banyak yang laku," akunya, seraya menunjuk beras raskin yang ada di tokonya.
Saat disinggung bahwa beras raskin dari bulog tersebut tidak boleh diperjual belikan, pria berkacamata ini mengakui mengetahui hal itu. Namun karena kepentingan bisnis, maka ia beranikan untuk memperjual belikan beras ini.
"Baru satu bulan ini saya menjual," ujarnya yang sedikit gugup.
Terpisah beberapaa Camat yang dihubungi mengatakan, bahwa raskin itu disalurkan setelah adanya tebusan dari masyarakat melalui kades, camat dan diberikan kepada pihak Bulog.
"Beras raskin, disalurkan tiga bulan sekali, setelah ditebus oleh masyarakat melalui camat, perkilonya Rp 1.300 perkilo karena ada subsidi dari pemkab," ungkap Camat Tanah Sepengal Yos Army .
Katanya, beras tersebut disalurkan dari bulog langsung ke desa masing-masing yang menerima sesuai dengan jumlah desa yang menerimanya, dan tidak mampir ke kecamatan.
"Satu KK maksimal masyarakat menerima 15 kilogram perbulan," jelasnya.
Senada juga diungkapkan oleh Camat Pasar Muaro Bungo Tajudin. Ia mengaku tidak tahu raskin bisa diperjual belikan di pasar. Sepegetahuannya, beras raskin tidak bisa diperjualbelikan.
"Beras itu jelas tidak bisa diperjual belikan dengan bebas di pasar," ujarnya
Beras Miskin (Raskin) yang diperuntukkan bagi keluarga miskin dari pemerintah ternyata diperjualbelikan di pasar. Tauke beras di Kabupaten Bungo berani membeli raskin dari warga dengan harga dua kali lipat.
Sekarung Raskin isi 15 kilogram dibeli warga dari pemerintah seharga Rp 19.500 atau Rp 1.300/kg. Namun tauke beras berani membeli dengan harga Rp 60-70 ribu per karung yang dijual kembali ke masyarakat Rp 80-85 ribu/karung.
Praktik jual beli Raskin ini terungkap setelah Satpol PP Bungo melakukan sidak ke sebuah toko yang dilaporkan warga membeli Raskin dari warga. Petugas Pol PP akhirnya menyita 30 karung raskin dari toko tersebut.
Kakan Pol PP Djusri Ramli mengatakan, sebelumnya pihaknya beberapa hari lalu mendapat laporan adanya warga yang menjual Raskin secara bebas. Setelah diselidiki, ternyata memang benar.
"Ada 30 karung raskin yang diperjual belikan dipasar kita amankan, untuk proses lebih lanjut," kata Djusri, Senin (25/10).
Katanya, dari keterangan pemilik toko, Raskin tersebut didatangkan dari Kota Jambi. Namun tidak jelas dari agen mana yang memasok beras tersebut. Untuk itu katanya pihaknya akan memanggil pemilik toko tersebut guna dimintai keterangan.
"Akan kita proses, kalau memang terbukti, maka akan kita serahkan ke polisi," kata Djusri.
Pemilik toko, Adi (59) mengatakan Raskin yang dijualnya tersebut dibeli dari masyarakat yang menjual langsung ke tokonya.
"Tukang ojek yang mengantarkannya ke sini, mereka jual ya saya beli," ungkap Adi. Katanya tukang ojek mengatar ketempatnya tersebut jumlahnya hanya sekitar 3-4 karung.
Adi mengatakan, raskin tersebut dibelinya dengan harga Rp 60 ribu hingga Rp 70 ribu perkarung, dan ada juga yang ditukar dengan beras Balido dan orang yang mengantar beras tersebut nambah sebesar Rp 60 ribu.
Katanya, beras tersebut kembali dijualnya dengan harga Rp 80 ribu hingga Rp 85 ribu perkarung.
"Ini semuanya ada 27 karung, belum banyak yang laku," akunya, seraya menunjuk beras raskin yang ada di tokonya.
Saat disinggung bahwa beras raskin dari bulog tersebut tidak boleh diperjual belikan, pria berkacamata ini mengakui mengetahui hal itu. Namun karena kepentingan bisnis, maka ia beranikan untuk memperjual belikan beras ini.
"Baru satu bulan ini saya menjual," ujarnya yang sedikit gugup.
Terpisah beberapaa Camat yang dihubungi mengatakan, bahwa raskin itu disalurkan setelah adanya tebusan dari masyarakat melalui kades, camat dan diberikan kepada pihak Bulog.
"Beras raskin, disalurkan tiga bulan sekali, setelah ditebus oleh masyarakat melalui camat, perkilonya Rp 1.300 perkilo karena ada subsidi dari pemkab," ungkap Camat Tanah Sepengal Yos Army .
Katanya, beras tersebut disalurkan dari bulog langsung ke desa masing-masing yang menerima sesuai dengan jumlah desa yang menerimanya, dan tidak mampir ke kecamatan.
"Satu KK maksimal masyarakat menerima 15 kilogram perbulan," jelasnya.
Senada juga diungkapkan oleh Camat Pasar Muaro Bungo Tajudin. Ia mengaku tidak tahu raskin bisa diperjual belikan di pasar. Sepegetahuannya, beras raskin tidak bisa diperjualbelikan.
"Beras itu jelas tidak bisa diperjual belikan dengan bebas di pasar," ujarnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar