Rabu, 03 November 2010

JALAN BERBATIK PECAHKAN REKOR MURI

KERINCI:

Sekitar 10 ribu peserta Jalan Gembira Batik Indonesia
JAKARTA, Sekitar 10.000 orang berbatik atau beratribut batik yang berjalan dan bersepeda dari Monas menuju Bundaran Hotel Indonesia (HI) memecahkan Museum Rekor Dunia-Indonesia (Muri), Minggu (31/10/2010). Mereka berjalan menyambut satu tahun pengakuan terhadap batik Indonesia sebagai warisan dunia tak benda oleh Organisasi PBB, UNESCO.
Penghargaan diberikan oleh Jaya Suprana, Ketua Muri, kepada penyelenggara acara, yakni Yayasan Batik Indonesia dan Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB). "Ini bukan hanya rekor Indonesia, tapi juga rekor dunia. Belum pernah terjadi di dunia berjalan dengan mengenakan batik. Itu hanya di Indonesia," ucap Jaya Suprana sebelum peserta berjalan.
Rombongan dilepas oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng dari Pintu Silang Monas Barat. Tampak hadir Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto serta istri-istri menteri.
Sekitar 10.000 peserta itu berasal dari anggota TNI/Polri, mahasiswa, pelajar, dan masyarakat yang kebetulan datang menyambut car free day. "Kami undang 7.500 orang ditambah sekitar 2.500 dari masyarakat luas yang ikut bergabung. Sebenarnya Hari Batik tanggal 2 November. Karena sekarang car free day, acara kita majukan," kata Muryono, perwakilan SIKIB.
Pantauan Kompas.com, sebagian peserta berjalan layaknya hendak kondangan. Mereka mengenakan kemeja batik, celana bahan atau celana jins, dan sepatu kerja. Bagi masyarakat yang tak mengenakan batik, panitia menyediakan syal batik.
Mereka berjalan menuju Bundaran HI dan kembali ke Monas diiringi kain batik sepanjang 462 meter yang dibawa oleh pelajar. Khusus untuk pesepeda, mereka berputar di Semanggi dan kembali ke Monas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar