Rabu, 22 September 2010

CITY TAK BISA LAGI BELANJA PEMAIN JOR-JORAN

KERINCI:

Presiden UEFA, Michel Platini, menilai, peraturan Financial Fair Play akan mengakhiri kebiasaan belanja besar, seperti yang dilakukan Manchester City pada bursa transfer ini. UEFA akan mengimplementasikan peraturan ini secara bertahap terhitung sejak musim depan.

Pada bursa transfer lalu, klub-klub Premier League menghabiskan uang 450 juta poundsterling untuk belanja pemain. Pada bursa transfer ini, nilai itu bisa berkurang 25 persen. Ini sudah termasuk belanja City yang mencapai 126 juta poundsterling atau sekitar Rp 1,75 triliun.

Menurut Platini, bursa transfer sekarang adalah kesempatan terakhir klub-klub kaya membuang uang semaunya, karena setelah bursa ditutup, Selasa (31/8/2010), mereka harus membenahi pembukuan untuk disesuaikan dengan tuntutan peraturan Financial Fair Play.

"Selama bertahun-tahun, kita berada dalam kekacauan total, tetapi klub meminta peraturan karena mereka tahu tak bisa terus begitu. Kita bisa lihat bahwa klub-klub menghabiskan lebih sedikit ketika mereka melihat keseimbangan pembukuan," ungkap Platini.

"Ini karena pertama kalinya peraturan baru akan berlaku pada musim mendatang, musim 2011-2012. Waktunya sangat pendek dan itu berarti bahwa strategi "Saya bisa ke bursa dan menghabiskan ratusan juta" tak lagi bisa diterapkan karena (UEFA) akan mengawasi setidaknya selama dua tahun."

"Transfer tak lagi bisa gila-gilaan seperti dalam beberapa musim terakhir. Mereka harus menarik kaus kaki dan klub harus melakukan usaha khusus untuk menyesuaikan diri dengan peraturan itu," paparnya.

Peraturan Financial Fair Play menentukan bahwa klub hanya bisa berbelanja sesuai pendapatan. Pelanggaran terhadap ketentuan ini akan dikenai sanksi larangan tampil di ajang-ajang Eropa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar