Minggu, 19 September 2010

Pemudik Kerinci Telantar

Ribuan pemudik yang berasal dari Kerinci telantar, menyusul habisnya armada bus. Mereka terpaksa mengajukan cuti tambahan hingga tiket bisa diperoleh kembali di perusahaan otobus (PO). Saat ini tiket telah habis terjual hingga 19 September mendatang.
Untuk mengantisipasi hal ini, Dishub Provinsi Jambi telah berkordinasi dengan Dishub Kabupaten Kerinci untuk menyiapkan armada cadangan bagi pemudik.
"Tidak mungkin dari Jambi dikirim mobil ke Kerinci. Saya yakin Dishub Kerinci telah menyiapkan mobil cadangan," ujar Erwan Malik, Kadishub Provinsi Jambi, Senin (13/9).
Menurut Erwan Malik, dalam rapat koordinasi persiapan angkutan Lebaran, telah dibahas bahwa tiap-tiap kabupaten untuk menyiapkan angkutan cadangan.
Marwilisman, warga Kerinci yang bekerja di Kota Jambi, saat diminta tanggapannya mengaku terpaksa harus menambah hari cutinya, karena tidak bisa kembali ketempat kerja tepat waktu.
"Saya sudah hubungi kantor tempat saya bekerja, syukurnya mereka bisa mengerti kondisi saya,” ujarnya kepada Tribun, Senin (13/9).
Ia mengaku, sangat kesulitan mendapatkan tiket agar bisa kembali ketempat kerjanya. "Sejak lebaran pertama saya sudah pesan tiket, namun tidak ada lagi tiket yang tersedia,” katanya.
Menurut Marwilisman, ada ribuan warga Kerinci yang ingin kembali bekerja di Jambi, namun terhambat karena tidak adanya tiket. "Semua tiket selama satu minggu kedepan sudah terjual, sehingga yang terlambat memesan tiket tidak bisa kembali ke Jambi,” katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh Reni, mahasiswa yang kuliah di Jambi. Kepada Tribun ia mengaku kebingungan agar bisa kembali ke Jambi, apalagi masa kuliah sudah harus dimulai.
"Kalau sudah seperti ini masalahnya, soal harga tidak lagi menjadi pertimbangan. Jangankan tiket travel, untuk cari mobil rental saja sulit. Saya terpaksa menunggu lima hari lagi baru bisa kembali ke Jambi,” jelasnya.
Hal serupa lanjutnya, juga terjadi saat mudik beberapa hari lalu. Tidak satupun jasa angkutan yang masih menyediakan tiket sejak tiga hari sebelum lebaran. "Saat mudik beberapa hari lalu, kami sekeluarga beruntung mendapat tawaran dari jasa angkutan liar, jika tidak kami tidak bisa lebaran di Kerinci,” tambah Reni.
Sulitnya mendapat tiket tambah Reni, tidak hanya terjadi tahun ini saja, namun juga terjadi setiap tahunnya, terutama jelang lebaran. Hal tersebut terjadi akibat banyaknya warga Kerinci yang tinggal di Jambi, sehingga pengusaha jasa angkutan kesulitan menyediakan armada.
"Seharusnya pengusaha jasa angkutan bekerjasama dengan perusahaan lain dalam hal pengadaan mobil, sehingga saat lebaran tidak terjadi kehabisan tiket,” pungkasnya.
Dari pantauan Tribun di sejumah loket penjualan tiket, sejumlah penumpang masih terlihat antre, meskipun baru bisa berangkat seminggu lagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar