Perempuan Muda Tewas Dibunuh di Kuburan
RADAR JAMBI BY : Toni samrianto
Seorang perempuan muda berusia 22 tahun, Eko Setiawati, tewas dengan wajah hancur di kompleks Pemakaman Gunung Gadung, Kampung Legok Muncang, Kelurahan Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Senin (30/8) sekitar pukul 20.00. Polisi menahan Muhamad Irfan (25), warga Kelurahan Bondongan, Bogor Tengah, yang diduga pelaku pembunuhnya.
Pembunuhan tersebut terungkap, setelah sejumlah warga RT1/RW16 Kampung Legok Muncang, curiga terhadap Irfan, yang melintas agak ngebut dengan motornya dari arah pemakaman. Apalagi mereka sempat mendengar teriakan orang minta tolong dari arah pemakaman khusus warga keturunan Tionghoa tersebut. Warga meneriaki Irfan untuk berhenti. Warga akhirnya menangkap Irfan, yang jatuh setelah motornya tersandung polisi tidur .
Warga pun segera menelepon polisi karena mereka curiga. Irfan yang jatuh dari motor tidak mengalami luka-luka tetapi di bajunya banyak bekas darah segar. Selain itu, wajahnya pun banyak baretan seperti bekas cakaran. Akhirnya, terungkap bahwa Irfan baru saja meninggalkan Eko di sebuah kuburan.
"Kami sangat berterima kasih atas partisipasi warga, yang segera melapor ke polisi begitu menemukan hal-hal yang mencurigakan atau janggal. Sehingga kasus kejahatan ini dapat terungkap cepat," kata Kepala Polsek Bogor Tengah Komisaris Euis Kartini, yang didampingi Kepala Unit Reserse Ajun Komisaris Indrianingtyas.
Euis menambahkan, dari pemeriksaan awal terhadap tersangka, Irfan terkena Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan. "Kami masih harus mendalami, apakah pelaku melakukan perbuatanya dengan berencana atau tanpa perencanaan," tambahnya.
Irfan mengaku, ia tidak merencanakan pembunuhan tersebut. Pembunuhan terjadi setelah dia bertengkar dengan Eko saat duduk-duduk di sebuah kuburan. Mereka sampai di situ sekitar pukul 21.00 setelah putar-putar berboncengan dengan motor Irfan.
Pertengkaran keduanya, aku Irfan, tersulut karena Eko meminta Irfan untuk mengakui sebagai bapak dari janin yang tengah dikandung Eko. Sedangkan Irfan menolak untuk bertangung jawab karena merasa bukan dia yang menghamili Eko. "Saya baru pacaran dengan dia tiga bulan, tetapi dia sudah hamil empat bulan. Saya juga hanya sekali berhubungan badan denganya, itu pun pakai kondom," kata Ifran, yang sehari-hari berdagang di Mal BTM.
Karena Eko terus mendesak Irfan untuk mau bertangung jawab, Irfan menjadi kalap. Ia yang duduk di bagian atas kuburan, lalu membentur-benturkan wajah korban, yang duduk di bagian bawah, ke batu nisan. Korban sempat berteriak minta tolong dan melakukan perlawanan.
Eko seorang pembantu rumah tangga yang tinggal di Kampung Kaum, Kelurahan Ciparigi, Kecamatan Bogor Utara , Kota Bogor. Ia asal Wonosobo. Menurut Irfan, Eko mendesak dirinya untuk mengaku kepada keluarga Eko, sebagai bapak dari anak yang di kandungnya, karena Eko akan pulang kampung menjelang Lebaran ini . "Dia mau mudik, tapi takut karena tengah hamil," katanya.
Kanit Indianingtiyas mengatakan, tersangka sekarang boleh mengaku apa saja, tetapi pihaknya akan melakukan penyidikan dengan cermat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar