Kamis, 02 September 2010

KEKERASAN SEX DI DUNIA MAYA INTERNET ANDA HARUS HATI-HATI

Berita Kerinci Kasus pemerasan seks melalui dunia maya ini tidak disadari oleh para remaja. Itulah sebabnya mengapa pihak otoritas berusaha memberikan pelajaran kepada remaja. Tidak adanya privasi didunia maya memberikan keleluasaan kepada pelaku untuk menjerat korban yang kebanyakan remaja. Kadang-kadang foto telanjang yang dikirim seorang gadis remaa ke ponsel pacarnya dengan mudah bisa beredar di nomor kontak si penerima gambar dan berakhir di situs yang memajang foto-foto seksi. Saat berada di sana, sangat mudah seseorang mencari tahu siapa yang membuat foto tersebut. "Anak-anak remaja saat ini secara tidak sadar menempatkan kepala mereka ke dalam mulut singa setiap kali mereka melakukannya," kata Parry Aftab, seorang pengacara sekaligus pemerhati keamanan anak online. Remaja sangat gampang digertak dan diintimidasi dengan email dan kadang-kadang merasa malu untuk mencari bantuan. Para pelaku tahu kondisi tersebut dan makin membuatnya semakin menakutkan. "Jika Anda mendapat ancaman maka Anda akan melakukan apapun untuk mencegah foto itu keluar," kata Aftab lagi. Sejumlah kejahatan seksual di chatroom terjadi di sejumlah negara bagian Amerika Serikat (AS). Pelaku dari berbagai kalangan usia. Misalnya saja di Alabama Jonathan Vance (24) dijatuhi hukuman penjara selama 18 tahun pada April lalu setelah mengaku mengirim email di Facebook dan MySpace meminta foto telanjang lebih dari 50 perempuan muda di Alabama, Pennsylvania, dan Missouri. Di wisconsin, seorang remaja berusia 18 tahun dan menerima vonis 15 tahun penjara pada Februari lalu setelah jaksa menemukan fakta jika ia berpura-pura sebagai perempuan dan meminta teman-teman di sekolahnya untuk mengirimkannya foto telanjang melalui ponsel dan memaksanya berhubungan seks dengannya. Seorang pria California berusia 31 tahun ditangkap pada Juni lalu setelah pihak otoritas mendapatkan si pria itu membobol lebih dari 200 komputer dan memaksa akan memperlihatkan foto telanjang si pemilik komputer kecuali jika mereka mau membuat video seks untuknya. Sekitar 40 persen korbannya adalah remaja belia. Bahkan, si pria ini bisa memantau dari jauh aktivitas si korban melalui webcam tanpa tahu apa-apa dan merekam saat berpakaian atau berhubungan seks. Mimpi buruk itu dimulai dari pesta. Tiga orang gadis dengan sebuah webcam mengunjungi chatroom dan menurut saja saat diminta mempertontonkan payudaranya. Sepekan kemudian, seorang gadis berusia 17 tahun dari Indiana menerima ancaman melalui email. Seseorang yang tak dikenal mengatakan dirinya telah mengambil foto saat ia mempertontonkan payudaranya dan akan mem-posting ke akun MySpace teman-temannya kecuali jika ia mau mengirim foto dan video seks. Dua kali kesempatan, si gadis memenuhi apa yang diminta sang pria tersebut. Akhirnya, polisi dan otoritas federal turun tangan dan menyatakan seorang remaja 19 tahun asal Maryland bertanggung jawab atas kejadian itu, pada Juni lalu. Jaksa federal dan lembaga advokasi keselamatan anak melihat adanya perkembangan dari pemerasan seks yang makin meningkat. Mereka melihat, remaja saat ini begitu gampang mempertontonkan tubuh telanjang mereka melalui ponsel di dunia maya dan kini sudah merambah ke kejahatan seksual karena mengancam akan membeberkan foto tersebut kepada teman dan keluarga mereka kecuali jika mereka mau beraksi lagaknya bintang porno dalam sebuah foto atau video.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar